Berdasarkan diagram di atas, rasio leverage KINO ditahun 2021 adalah 0,50 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 50% didanai oleh utang. Kemudian di tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 0,67 yang berarti kemampuan total aset dalam menjamin utang perusahaan semakin menurun dibandingkan tahun 2022. Jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, kondisi leverage KINO memburuk ditandai dengan rasio berada di atas rata-rata industri. Selanjutnya, Â rasio leverage VICI ditahun 2021 adalah 0,25 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 25% didanai oleh utang. Kemudian di tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 0,61 yang berarti kemampuan total aset dalam menjamin utang perusahaan semakin menurun dibandingkan tahun 2022. Jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, kondisi leverage VICI semakin memburuk ditandai dengan rasio berada di atas rata-rata industri.
Selanjutnya, rasio leverage MRAT tahun 2021 adalah 0,41 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 41% didanai oleh utang. Kemudian tahun 2022 rasio leverage MRAT tetap 0,41 yang artinya kemampuan total aset dalam menjamin utang perusahaan masih sama dengan tahun 2021. Akan tetapi jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, kondisi leverage MRAT sangat baik karena rasio berada di bawah rata-rata industri. Berikutnya, Â rasio leverage MBTO ditahun 2021 adalah 0,41 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 41% didanai oleh utang. Kemudian di tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 0,49 yang berarti kemampuan total aset dalam menjamin utang perusahaan semakin menurun dibandingkan tahun 2022. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, kondisi leverage MRAT sangat baik ditandai dengan rasio berada di bawah rata-rata industri.
Berdasarkan diagram di atas, rasio leverage KINO di tahun 2021 adalah 0,99 yang artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 99% didanai oleh utang. Kemudian di tahun 2022 mengalami kenaikan yang signifikan menjadi 2,04 yang berarti kemampuan total modal dalam menjamin utang semakin memburuk dibandingkan dengan tahun 2021. Jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, kondisi leverage KINO sangat buruk karena rasio berada di atas rata-rata industri. Selanjutnya, rasio leverage VICI di tahun 2021 adalah 0,33 yang artinya dari keseluruhan modal yang dimiliki perusahaan, sebesar 33% didanai oleh utang. Kemudian di tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 0,44 yang berarti kemampuan total modal dalam menjamin utang semakin rendah dibandingkan dengan tahun 2021. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, kondisi leverage VICI sangat baik karena rasio berada di bawah rata-rata industri.
Selanjutnya rasio leverage MRAT tahun 2021 adalah 0,92 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 92% didanai oleh utang. Kemudian tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 0,69 yang berarti kemampuan total modal dalam menjamin utang semakin membaik. Jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, kondisi leverage MRAT sangat baik karena rasio berada di bawah rata-rata industrinya. Berikutnya, rasio leverage MBTO di tahun 2021 adalah 0,61 yang artinya dari keseluruhan modal yang dimiliki perusahaan, sebesar 61% didanai oleh utang. Kemudian di tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 0,78 yang berarti kemampuan total modal dalam menjamin utang semakin rendah dibandingkan dengan tahun 2021. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, kondisi leverage VICI sangat baik karena rasio berada di bawah rata-rata industri.Â
3. Rasio Profitabilitas
Rasio yang digunakan adalah Profit Margin Ratio atau Gross Profit Ratio. Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:
Â