Mohon tunggu...
Nor kartikaumairah
Nor kartikaumairah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Never give up

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rapuh

1 Januari 2021   17:59 Diperbarui: 1 Januari 2021   18:06 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

RAPUH

Aku pernah berusaha melangkah

Aku pernah jatuh

Aku pernah menangis dan seolah-olah tak

Punya sesiapa

Apakah aku sendiri

Tekad ku terlalu besar dan membuat aku berdiri

Satu demi satu pergi

Terkadang aku ingin melihat kebelakang

Tapi apakah waktu menungguku

Apakah waktu mengikuti ku

Karena waktu tidak bisa diulang

Sejuta tangis seribu tawa yang ku paparkan

Menentukan dan ditentukan sudah ku rasakan

Pahit sepahit apapun harus ku lewati

Dunia ini berputar dan aku tidak tahu kapan datangnya

Yang ku tahu berusaha untuk berdiri

Tidak ada sesal datang didepan

Tidak ada pelajaran datang diawal

Aku jadikan rapuhku sebagai pelajaran

Aku jadikan rapuhku sebagai kekuatan

Bahkan aku juga tidak tahu sekuat apa aku berdiri

Sekuat apa benteng ku untuk bertahan

Yang hanya aku usahakan sekarang adalah berdiri

Aku tahu diriku cukup tegar

Aku tahu diriku cukup biasa dengan semuanya

Walaupun paparan tidak seindah realita

Tapi aku berusaha untuk tetap

Tidak rapuh untuk tetap berdiri seperti benteng dan bertahan

Untuk diriku terima kasih

Terima kasih untuk kekuatannya

Terima kasih untuk seribu tawanya

Tetap bertahan yah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun