Gaya desain Japandi merupakan kombinasi antara estetika yang minimal dan timeless dari interior gaya Jepang dan fungsionalitas dari gaya Scandinavian. Tren ini mulai muncul pada tahun 2017 yang lalu dan mengusung konsep ‘Wabi-Sabi (侘寂)’ yang berarti menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan. Karakteristik dari konsep ‘Wabi-Sabi (侘寂)’ sendiri yaitu, asimetri, kekasaran, kesederhanaan, penghematan, ekonomis, kesopanan, keakraban dan rasa apresiasi akan benda – benda yang berasal dari alam serta kekuatan alam.
Gaya minimal dan fungsional yang sekaligus juga hangat dan nyaman dapat dikatakan sebagai jantung dari gaya desain Japandi. Gaya Scandinavian dan Jepang sendiri memiliki kesamaan dalam penerapan tatanan ruang yang minimalis, namun memiliki perbedaan dalam penggunaan palette warna yang kontras antar satu sama lain. Paduan pilihan warna yang netral dari gaya interior Jepang dan warna yang cenderung berwarna pastel maupun pucat dari gaya Scandinavian dapat menciptakan sebuah harmoni dalam hunian interior.ÂÂÂ
Berikut ini adalah tips yang dapat kamu jadikan sebagai inspirasi dalam mendesain hunian ala Japandi. Simak selengkapnya, yuk.
1. Pilihan Warna yang Kontras
Dari sisi penggunaan warna, gaya Japandi cenderung menggunakan warna yang kontras dalam menciptakan karakter khas dari ruangannya. Biasanya penggunaan warnanya berupa paduan dari warna natural dari karakter interior Jepang dan warna yang netral dengan sentuhan warna pastel yang menjadi karakter gaya Scandinavian. Aplikasi gaya Japandi dapat berupa pemilihan dinding yang berwarna putih dengan pemilihan furniture dengan warna yang kontras dan ditambah dengan dekorasi pelengkap berwarna pastel.
2. Minim Dekorasi
Karena ciri khas gaya Japandi yang bersifat minimalis, dan juga esensi ‘Wabi-Sabi (侘寂)’ yang menjunjung tinggi kesederhanaan, kita tidak perlu menambah banyak dekorasi dalam ruangan. Pemilihan dekorasi sedapat mungkin memiliki ornamen yang minim dan bersifat fungsional. Contoh dekorasi yang bisa kamu taruh dalam ruangan kamu yaitu tanaman dalam ruang, foto, cermin, dan sebagainya.
3. Material yang Dekat dengan Alam
Dalam gaya Japandi, pilihan materialnya cenderung menggunakan warna dan bahan yang berasal dari alam karena adanya praktik dari filosofi ‘Zen’ dari pengaruh gaya interior Jepang yang mementingkan unsur minimalis dengan pemanfaatan bahan-bahan yang alami dan pola cahaya dalam ruang. Pemilihan material furniture dapat berupa penggunaan material kayu, keramik maupun batu. Sedangkan untuk penggunaan kain dapat memilih kain dengan material alami dengan warna yang netral.
Dalam meningkatkan perpaduan yang selaras antara gaya interior Jepang dengan gaya interior Scandinavian, perlu dipertimbangkan akan penggunaan furniture yang seimbang dan selaras dengan kedua gaya interior tersebut. Jangan lupa untuk tetap fokus dengan kriteria perabot yang fungsional dalam gaya Japandi.
4. Kesederhanaan adalah kunci
Kesederhanaan dan gaya interior yang minimalis dapat menjelaskan tentang ciri gaya Japandi secara menyeluruh. Dimulai dari pemilihan furniture, pemilihan bahan, bahkan hingga tatanan ruangnya mencerminkan unsur minimalis dengan ciri filosofi ‘Zen’ pada interior Japandi. Karena gaya Japandi menjunjung tinggi unsur kesedehanaan,dalam gaya interiornya, dalam pemilihan perabot perlu lebih mempertimbangkan kualitas dibandingkan kuantitas.
5. Hunian yang Memberi Kehangatan
Gaya Japandi juga merupakan gaya yang cenderung dekat dengan alam, sehingga penentuan tempat dan area bukaan ruang merupakan aspek yang penting dalam penggunaan gaya Japandi. Karena adanya unsur kehangatan dan kesederhanaan dalam filosofi gaya Japandi, rumah bergayakan Japandi bersifat open space dengan sekat ruang yang minim, agar unsur kekeluargaan antar penghuni rumahnya dapat tercapai.
Penulis : Noriko Kusuma
Universitas Kristen Petra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H