Mohon tunggu...
Norhalimah Imaniyah
Norhalimah Imaniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya di Ujung Jalan

15 Oktober 2024   12:22 Diperbarui: 15 Oktober 2024   13:44 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi yang begitu indah dengan sinar matahari yang masuk melalui celah jendela musholla di pesantren membuat seorang gadis terbangun dari duduknya dengan senyum penuh semangat dalam mencari ilmu.

Aisayah,perempuan cantik yang memiliki keinginan yang begitu ia dambakan saat awal ia berada di pesantren.ia ingin saat lulus sekolah aliyah melanjutkan belajar nya di kampus impiannya.karena itu,ia belajar dwngan tekun walau terkadang rasa malas dan ngantuk menghantuinya.

Hari hari pun berlalu aisyah kini menjadi siswa kelas akhir yang dimana saat ini adalah waktu impian Aisyah akan terwujud.semua yang ia lakukan akan terbukti.satu tahun pun berlalu aisyah menjadi wisuda terbaik diangkatannya karana usaha yang dilakukannya tidak sia sia.

Beberapa hari kemudian Aisyah di panggil oleh salah satu gurunya untuk mengikuti tes kuliah dengan jalur beasiswa dan ia menyetujuinya karna ini adalah kesempatan emas bagi dirinya.

Namun,ada beberapa hal yang membuat aisyah gelisah akan keputusan yang diambilnya.karna orang tuanya tidak terlalu setuju dengan pilihannya.akhirnya, ia pergi menemui gurunya dan meminta saran agar orang tuanya bisa mengizinkannya untuk kuliah dikampus impiannya. 

Setelah meminta saran dari gurunya hatinya begitu lega dan bisa fokus kembali dalam mengerjakan sesuatu.meskipun aisyah meragukan kemampuannya apakah ia mampu atau tidak tapi ia tetap belajar dan mengikuti saran dari guru gurunya.

Aisyah kembali meminta izin lepada orangtuanya dan akhirnya kedunya membolehkan aisyah untuk bersekolah di kampus impiannya meski demgan berat hati jarus melepas putri kesayangan mereka jauh di luar sana.

Hari dimana tes akan dilakukan, dengan persiapan yang tidak begitu mantap karena di pesantren kekurangan alat teknologi seperti Hp,laptop dan lomputer,namun hal itu tidak membuat semangat Aisyah menurun karna ia yakin bahwa usaha yang ia lakukan tidak akan menghasilkan hasil yang mengecewakan.

Tes berlangsung selama 3 hari dan Alhamdulillah aisyah masuk dalam babak ke 3. Seusai tes tersebut selesai para peserta disuruh menunggu dengan sabar karna proses penyeleksian akan lama .

Hari dimana Aisyah akan mendapat kebahagiaan atau kesedihan pun tiba.dengan ditemani sang guru aisyah melihat kolom pengumuman untuk mencari namanya apakah tercantum atau tidak.syukur alhamdulillah apa yang ia impikan kini menjadi kenyataan,ia lolos di perguruan tinggi yang di idamkan ya.

Dengan keberhasilan yang dicapainya ia menjadi contoh dari adik adik kelasnya untuk selalu belajar berusaha dan berdoa,karena ia yakin dengan semua itu apa yang kita inginkan menjadi kenyataan dengan catatan keinginan tersebut baik insyaallah allah akan mengabulkannya.

Ada satu perkataan dari salah seorang guru yang di jadikan pedoman bagi hidup Aisyah sehingga aisyah bisa mewujudkan cita-cita di kampus impiannya yaitu"jangan salahkan dirimu jika kamu terlahir miskin tapi salahkanlah dirimu jika kamu mati dalam keadaan miskin"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun