Mohon tunggu...
Norbert Banusu
Norbert Banusu Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMAS Frater Don Bosco Lewoleba

Samudera biru yang tenang.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Mencari Pemimpin Ekologis di Provinsi NTT

25 Oktober 2024   14:19 Diperbarui: 28 Oktober 2024   00:31 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mencari pemimpin. (Sumber: PIXABAY/ LARS PETER WITT via kompas.com) 

Krisis Ekologis di NTT

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Oktober 2024, merilis salah satu titik terpanas di Indonesia terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Selain itu NTT merupakan salah satu daerah dengan tingkat curah hujan terendah di Indonesia. Kondisi geofrafis, faktor angin dan faktor iklim mengakibatkan banyak pulau di NTT mengalami kekeringan berkepanjangan.

Oleh karena itu, kondisi krisis ekologi di NTT tidak bisa dipungkiri. Perlu kesadaran bersama, gerakan bersama berkesinambungan di masa mendatang. 

Kondisi krisis ekologis yang dimaksud mencakup beberapa isu serius yang mempengaruhi lingkungan dan kehidupan masyarakatnya, antara lain:

Kekeringan dan Perubahan Iklim. Kondisi NTT yang sering mengalami kekeringan berkepanjangan dan kondisi curah hujan yang tidak teratur membuat pola pertanian terganggu dan krisis air terjadi di mana-mana.

Kerusakan Hutan. Konversi lahan untuk kebutuhan pertanian, pemukiman dan penebangan hutan menyebabkan terganggunya keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistemnya. 

Penggundulan Hutan. Banyak daerah yang membabat hutan untuk kebutuhan ekonomi, mengakitabkan erosi tanah, hilangnya dan hilangnya habitat flora dan fauna lokal.

Kestabilan Sosial. Kondisi ekologi yang rusak menyebabkan ketidakstabilan sosial akibat perebutan sumber air dan lahan pertanian. 

Sampah dan Polusi, dapat menjadi masalah krisis ekologi yang semakin parah akibat pertambahan jumlah penduduk dan penanganan sampah dan polusi yang buruk

Gambaran kondisi krisis ekologis di NTT ini hampir terjadi di seluruh wilayah kepulauan ini. Kondisi ketertinggalan, kemiskinan dan daya saing sumberdaya manusia masih menjadi momok di daerah ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun