Mohon tunggu...
Norbert Banusu
Norbert Banusu Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMAS Frater Don Bosco Lewoleba

Samudera biru yang tenang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hambalang Retreat, Pelajaran menuju Kualitas Kepribadian, Kepemimpinan, dan Pelayanan

22 Oktober 2024   14:29 Diperbarui: 22 Oktober 2024   14:59 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Suatu retret atau pengolahan diri yang baik dan berhasil membutuhkan prasyarat antara lain: ketenangan, keterbukaan, kerjasama, kedisiplinan. Keempat syarat ini saling mendukung satu sama lain. Ketenangan yang dimaksud tidak hanya lahiriah, tetapi ketenangan bathin. 

Keterbukaan sangat dibutuhkan dalam pengolahan diri. Kerjasama dan disiplin diperlukan agar suasana tetap terjaga. Oleh karena itu, tata tertib perlu disepakati dan dijaga bersama selama retret.  

Seorang pemimpin yang merenung adalah seorang yang mampu membawa organisasi berjalan ke depan. Jika seorang calon pemimpin berani berhenti sejenak mundur dan segala keramaian, bukan berarti ada persoalan atau terjadi stagnasi. 

Sebaliknya seorang pemimpin yang berani menyepi dan retret seperti yang terjadi di Hambalang, artinya ia sedang menyiapkan diri untuk sebuah loncatan besar untuk kemajuan. 

Retret bukan berarti sekedar merenungkan diri sendiri, melainkan sedang mempersiapkan organisasi, lembaga dan negara untuk menghadapi tantangan masa depan. Kita tentu belajar dari Presiden kita Prabowo di awal kepemimpinannya. Ia mengajarkan kepada kita arti dan makna retret bagi perkembangan dan kemajuan pribadi, organisasi, lembaga hingga suatu bangsa dan negara besar seperti Indonesia. 

"Retret Hambalang" bukan sekedar gaya persatuan sebagai pihak yang akan berkuasa dan mengatur negara ini. Retret Hambalang mengajarkan kepada kita tentang kepemimpinan yang visioner. 

Oleh karena itu, diperlukan kesatuan dan kesamaan visi, persepsi dan strategi bersama untuk mengelola suatu organisasi, lembaga, negara dan bangsa. Kesadaran bersama yang dibangun dalam retret melahirkan komitmen pribadi, tanggungjawab, untuk mengemban amanah yang diberikan sebaik-baiknya. 

Penutup

Di era digital yang penuh gangguan ini, para pemimpin mengajarkan pentingnya mengambil waktu retret pribadi maupun kelompok. Era ini dipacu dengan kecepatan informasi. 

Kita sedang berada di era post truth di mana diperlukan ketajaman fokus, kepekaan batin, dan kejernihan hati untuk mampu terhindar dari distorsi dan kebisingan yang sia-sia. Retret menguatkan fokus perhatian kita. Retret memberi petunjuk dan arah perjalanan ke depan. 

Saya kagum dengan langkah yang diambil oleh Presiden Prabowo. Semua calon pemimpinnya dikumpulkan dalam sebuah tajuk "hambalang Retreat." Sesuatu yang sangat strategis dan bergengsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun