Mohon tunggu...
Norbert Banusu
Norbert Banusu Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMAS Frater Don Bosco Lewoleba

Samudera biru yang tenang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kemerdekaan dan Pendidikan menuju Generasi Emas 2045

13 Agustus 2024   10:26 Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:55 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengantar

Bangsa Indonesia segera merayakan kemerdekaannya yang ke-79, Sabtu 17 Agustus 2024. Peringatan kemerdekaan dimaknai sebagai refleksi atas pembebasan bangsa ini dari ikatan belenggu penjajahan. Kemerdekaan menjadi penanda dimulainya kebebasan untuk mengatur diri sendiri. Maka dibentuklah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan membentuk pemerintahannya sendiri tanpa intervensi dari bangsa manapun.

Tujuan pembentukan negara dijabarkan dengan sangat baik dalam pembukaan UUD 1945. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Tulisan ini adalah bagian refleksi menjelang perayaan kemerdekaan bangsa kita. Apa sumbangsih pendidikan dalam memaknai kemerdekaan Indonesia yang ke-79? Apa kontribusi para pelajar Indonesia dalam upaya mempertahankan dan melaksanakan cita-cita kemerdekaan bangsa ini? Di balik semarak kemeriahan seremonial kemerdekaan, semangat dan cita-cita menggapai tujuan kemerdekaan perlu terus direfleksikan dan dilanjutkan. Cita-cita pembangunan menuju Indonesia emas perlu ditindak lanjuti dengan mempersiapkan generasi emas 2045.

Cita-cita Kemerdekaan

Perjuangan bangsa menuju kemerdekaan, membutuhkan banyak waktu, melibatkan dan mengorbankan banyak elemen bangsa. Tidak terkecuali perjuangan para pemuda dan pelajar. Kita patut berbangga, bersyukur dan merayakan kemerdekaan saat ini. Kita pun perlu mengapresiasi semangat juang para pemuda, pelajar pada masa itu yang turut serta berkontribusi bagi penentuan cita-cita bangsa Indonesia.

Cita-cita bangsa kita tercatat dengan baik dalam pembukaan UUD 1945. Salah satunya adalah tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan ini menunjukan bangsa Indonesia sejak awal menempatkan penguatan sumber daya manusia sebagai bagian integral yang penting diperhatikan. Negara yang kuat dan maju perlu memiliki generasi muda yang berkarakter, terdidik dan berdaya saing.

Zaman awal kemerdekaan dipenuhi dengan perjuangan dan peperangan melawan penjajah. Pertempuran melawan penjajah di berbagai kota dan daerah melibatkan para pemuda, pelajar dan memakan banyak korban. Banyak pelajar harus meninggalkan masa sekolah untuk berjuang melawan penindasan. Generasi bangsa tidak bebas memilih sekolah dan tempat yang dikehendaki untuk mengemban pendidikan. Anak bangsa tertinggal dan terkungkung dalam kebodohan dan kemiskinan.

Cita-cita kemakmuran dan keadilan membutuhkan kesiapan sumber daya manusia yang terpelajar. Para pelajar adalah generasi muda yang menjadi penggerak roda kehidupan menuju cita-cita masyarakat yang adil dan makmur. Cita-cita kemerdekaan tidak bisa terjadi dan terus berkelanjutan tanpa memikirkan dan melibatkan para pemuda dan pelajar.

Saat ini gaung generasi emas dipersiapkan dalam menapaki perjalanan menuju Indonesia emas 2045. Bonus demografi bangsa mulai dipetakan dan dipersiapkan. Gong bonus demografi bangsa ditabuh dalam banyak perbincangan dan kebijakan pembangunan. Bonus demografi menjadi pertimbangan dalam menentukan perencanaan dan pelaksanaan berbagai kebijakan publik. Kesadaran bernegara dan berbangsa, perlu direfleksikan kembali di masa perayaan kemerdekaan ini. Perjalanan kemerdekaan bangsa menuju generasi Indonesia Emas 2045 meminta sumbangsih konkret pendidikan saat ini.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (2016) merancang Visi Indonesia Emas 2024 melalui empat pilar utama. Pilar pertama adalah pembangunan manusia dan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal ini menunjukan cita-cita kemerdekaan bangsa ini adalah kesadaran untuk membebaskan manusia Indonesia dari belenggu ketertinggalan. Berbagai upaya pembangunan manusia terus digalakan saat ini. Pemerataan akses layanan dan perbaikan kualitas pendidikan terus dilakukan di berbagai jenjang pendidikan. Kebijakan pendidikan terus diperbaiki dalam bidang penganggaran, konten kurikulum, dan infrastruktur pendidikan. Merdeka belajar dikumandangkan, semakin familiar dan relevan di dalam ruang-ruang kelas kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun