Mohon tunggu...
Norberth Javario
Norberth Javario Mohon Tunggu... Konsultan - Pengelana Ilmu

Menulis semata demi Menata Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Memori Masa Kecil, Burung dan Kepunahannya

27 Juni 2024   21:43 Diperbarui: 27 Juni 2024   21:49 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami juga tak paham soal kematian yang melampaui kelahiran burung-burung itu. Akibat sering diburu, dan juga habitatnya yang terus berkurang, beberapa generasi burung-burung itu pun menghilang. Bukan berarti kami ingin berniat untuk memusnahkan burung tertentu, kami cuma tak tahu akibat dari perbuatan kami. Well, jika kita sedikit merenungi waktu, kepunahan beberapa jenis burung (atau hewan lain) mungkin cepat dalam skala waktu sebuah era, tetapi lambat dan berangsur-angsur dalam ukuran manusia. Kita hanya hidup sampai usia 60 atau 70 tahun saja, sedangkan proses kepunahan butuh waktu berabad-abad. Sebagian besar dari kita tak mampu melihat kaitan antara perburuan tahunan - yang di dalamnya tak lebih dua atau tiga ekor saja yang dibunuh - dengan kepunahan hewan tsb

Yeah, palingan kita hanya akan bernostalgia, bercerita pada generasi berikut bahwa sewaktu kecil dulu, ada lebih banyak kakatua dibanding sekarang, begitu juga dengan nuri, elang, kuskus, ayam hutan atau rusa!

JAVARIO


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun