Kini, Ronaldo bermain untuk klub Al Nassr FC dari Arab Saudi. Sejujurnya saya tak pernah menonton siaran langsungnya sebab kelasnya tentu saja jauh dibanding liga-liga Eropa. Meski jauh dari ingar bingar Eropa, Ronaldo terus saja menggetarkan dunia dengan rekor-rekor yang diciptakannya. Pada usia senjanya untuk seorang atlet sepak bola, Ronaldo menunjukkan bahwa etos kerja dan disiplin tinggi membuat umur hanyalah soal angka semata.
Saya membaca berita bahwa sesi latihan Portugal dihadiri ribuan orang demi melihat langsung Ronaldo latihan. Konon, tiket dibandrol dengan harga sampai lima belas juta rupiah. Meski demikian, sama sekali tak menyurutkan animo fans dari berbagai negara untuk ke tempat latihan Portugal. Hal ini sama sekali tak ditemui di sesi latihan timnas negara lain. Saya yakin seyakinnya, yang ada di pikiran orang-orang itu adalah ingin melihat sosok bersejarah seperti Ronaldo secara langsung. Selagi sang bintang masih sanggup bermain, melihatnya langsung memberi arti hidup yang besar dalam masa hidup yang singkat ini, apalagi dalam momen Piala Eropa! Mungkin saja, turnamen yang digelar di Jerman ini adalah turnamen terakhir yang diikuti Ronaldo.
Kita berharap di Euro 2024 ini, pelatih Roberto Martinez terus memainkan Ronaldo sebab memainkannya bukan lagi hanya soal teknis dan psikologis tetapi lebih dari itu, merupakan kebanggaan dan kehormatan besar bagi sang pelatih memasukkan sang bintang ke starting line up. Pelatih asal Spanyol itu mesti tahu bahwa seluruh dunia hanya ingin menantikan Ronaldo bermain, terlepas dari hasil apa pun yang diraih Portugal. Semua orang ingin menjadi saksi sejarah melihat legenda hidup ini mengolah si kulit bundar, tak peduli Portugal menang atau kalah. Biarkan sang kapten bermain karena ia tahu apa yang mesti dilakukan di saat-saat seperti ini. Biarkan semburat senjanya memberi nuansa berbeda pada jagat sepak bola dunia sebelum ia tenggelam ditelan sang waktu. Biarkan Ronaldo bermain dan memberi makna bagi hidup kami saat ini.
JAVARIO
