Hari ini saya berkendara beriringan dengan sebuah mobil ambulans. Dalam perjalanan lintas pulau Timor ini, saya mengekor di belakangnya dalam rentang waktu cukup lama. Alhasil, saya jadi paham situasi dan kondisi mobil di depan.Â
Mobilnya masih baru, nampak dari warna catnya yang cemerlang berkilat-kilat ditimpa sinar matahari. Dari logonya jelas itu D******u, sebuah jenama terkenal dari Jepang.Â
Sengaja saya samarkan biar jangan dikira iklan. Pelat nomornya juga bukan berwarna merah layaknya mobil dinas tetapi hitam. Tak ada tanda palang merah besar di samping, tapi diganti dengan dua nomor hotline, terpampang di kaca sampingnya yang lebar.Â
Kaca belakangnya ditempel kaca film bergambar dua sosok manusia dengan kombinasi tulisan dan angka. Yang membuat saya tahu bahwa itu ambulans adalah tulisan besar AMBULANCE dan ada pula sirene besar di atasnya.
Betul sekali, itu mobil ambulans dari salah satu parpol.
Pasti Anda penasaran, mobil partai apakah itu. Saya kasih clue, warna kebesaran partai besar itu diambil dari salah satu warna balon lagu Balonku Ada Lima.Â
Silakan Anda menyanyikan lagu hits anak-anak sepanjang masa tersebut dalam hati - minimal reffrein - lalu menebak warna yang identik dengan partai dalam kisah ini.
Bagaimana, sudahkah Anda bernyanyi?
Seni menghiasi kaca mobil rupanya sudah sampai tahap amat keren. Didukung teknologi canggih, pada kaca belakang ambulans yang saya "kuntit", tercetak logo partai, wajah politikus dan semua tetek bengek ornamennya.Â
Jelas sekali. Di bagian kiri terpampang foto sesosok calon anggota DPR-RI yang mukanya saya hafal sebab beliau pernah mencalonkan diri lima tahun silam.Â