Mohon tunggu...
Norberth Javario
Norberth Javario Mohon Tunggu... Konsultan - Penjaga Perbatasan

Menulis semata demi Menata Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kumandang Lagu Natal Di Antara Kumandang Perang Final Piala Dunia

17 Desember 2022   20:34 Diperbarui: 18 Desember 2022   09:24 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Theo Hernandez dan Olivier Giroud di Piala Dunia 2022 (Foto: AC Milan) 

Serangan virus corona yang hebat mengubah situasi dunia. Covid-19, begitu ia dinamai, begitu kecil. Sungguh kecil, dalam ukuran nanometer. Tentu saja, manusia tak bisa melihatnya dengan mata telanjang. Dan karena kecilnya pula, masih banyak manusia tak memercayai dia ada. Bagi sebagian orang, ia serupa siluman, dianggap antara ada dan tiada.

Namun satu hal pasti adalah, ia begitu hebat. Dalam ukurannya yang kecil, ia menunjukkan kekuatan maha dahsyat sehingga tak mudah dijinakkan. Dunia mengakui ketangguhannya dengan menampilkan kebiasaan-kebiasaan baru agar selamat dari serangannya. Harus diakui, siluman itu mengubah begitu banyak hal: ekonomi, sosial, politik, budaya, pariwisata, termasuk sepak bola.

Berkatnya, jadwal reguler Piala Dunia yang semestinya berlangsung di musim panas harus digeser ke akhir tahun. Siapa menyangka, orang-orang harus mempersiapkan liburan akhir tahunnya di saat yang sama dengan gelaran Piala Dunia 2022? Natal tinggal seminggu lagi dan Piala Dunia belum sampai di puncaknya. Lagu-lagu Natal sudah diputar di mana-mana, pernak-pernik Natal sudah terpasang di segala sudut kota, namun kita belum mengetahui negara mana yang bakal merengkuh trofi Piala Dunia, Argentina ataukah Prancis.

***

Tentu saja, akan luar biasa jika kita bisa melihat Lionel Messi mendapatkan momen puncaknya. Tetapi ketika membandingkan kedua tim, kita harus jujur mengakui bahwa Les Bleus sedikit lebih unggul. Prancis adalah tim lengkap yang bermain secara kolektif, dengan pemain yang dapat berkontribusi pada performa kemenangan di lapangan.

Bek tengah Ibrahima Konate tampil luar biasa dalam pertandingan semifinal melawan Maroko, misalnya. Melawan Inggris di delapan besar, nyata terlihat Antoine Griezmann dan Aurelien Tchouameni membuat perbedaan dengan teknik dan daya jelajah super. Kylian Mbappe masih menjadi pemain utama mereka, tetapi jangan lupa, Prancis memiliki dukungan pemain lain yang bisa mengubah jalan cerita dengan brilian.

Di semifinal, mereka membiarkan Maroko menguasai banyak bola di babak kedua, tetapi kita tidak pernah benar-benar merasa mereka dalam bahaya kehilangan kendali pertandingan. Didier Deschamps meniupkan mantra serupa kala melawan Inggris. Prancis tampil begitu nyaman dan seperti itulah cara mereka memenangkan Piala Dunia empat tahun sebelumnya.

Di pihak seberang, jika La Albiceleste mengangkat trofi, kita sadar bahwa di situ Messi memainkan peran penting. Bagi Prancis, Messi adalah protagonis utama yang wajib dimatikan dengan segala cara. Didier Deschamps tahu benar, bek-beknya tak mungkin dijadikan bulan-bulanan seperti Josko Gvardiol, pemain bertopeng Kroasia. Di semifinal, gocekan Lionel Messi membuatnya malu seakan amatiran. Hanya dengan satu momen itu, pesona gemilangnya sepanjang turnamen seakan terhapus. Ia berkeliling mencari bola di sekitar kaki Messi namun tak jua bisa menyentuhnya. Tetapi kita semua tahu dengan pasti bahwa untuk final nanti, melihat nama-nama mentereng di line up Prancis, nampaknya Messi tak bakal banyak menampilkan sisi magisnya.

Argentina 2022 amat mirip dengan Argentina 1986. Kala itu, Maradona dianggap sendirian membawa Argentina merengkuh trofi Piala Dunia Meksiko 1986. Sejarah bisa terulang dimana Messi pun akan dianggap pahlawan super yang menjadi dirigen tunggal pasukan Tango jika mengalahkan Prancis. Messi terlihat begitu matang dan amat fokus. Satu langkah lagi dan ia bakal menyamai sejarah Maradona, sesuatu yang mustahil sebab lawannya memiliki sederet bintang top seperti Oliver Giroud dan Theo Hernandez, duo pemain juara dari AC Milan.

JAVARIO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun