Teknik memberi gambar desain pada lungsin ada dua macam, yang pertama adalah dengan model ikat langsung. Itu artinya prosesnya desain langsung dikerjakan pada proses ikat langsung atau Hondung.
Sang penenun langsung berimajinasi dan mengikat gambar apa yang akan dihadirkan pada benang lungsin. Kedua adalah benang lungsin yang di digambar dengan menggunakan pensil dua warna, proses tersebut disebut karandi.
Pensil dua warna, merah biru tersebut penting bagi desainer untuk menampilkan pada bagian mana dari lungsin atau kain akan menampilkan gambar apa dengan warna apa.
Tampak bahwa disainer adalah sosok penting dari keseluruhan proses pembuatan tenun ikat Sumba, karena mereka yang memberi imajinasi awal, juga apa yang diwarnai, dan apa saja yang akan ditampilkan pada kain.
Yang harus dicermati adalah para desainer tidak hanya memegang peranan penting pada pelestarian corak dan motif klasik, tetapi sekaligus sebagai perancang atas kelahiran corak dan motif baru dari tenun ikat Sumba.
Pewarnaan
Dalam tenun ikat di Sumba Timur, pewarnaan adalah salah satu bagian terpenting selain desain dan ikat. Secara tradisi, warna-warna utama dalam tenun ikat Sumba adalah putih, hitam, merah dan biru serta gradasi warna yang mengiringinya, seperti merah muda, biru muda, coklat atau abu-abu.
Pada awalnya ada tiga proses pewarnaan yakni pewarnaan hitam, pewarnaan biru dan pewarnaan merah. Dahulu pewarnaan hitam menggunakan ramuan lumpur sungai dan tanaman bakau, yang diletakkan pada sebuah wadah seperti tong lalu dipanaskan di atas tungku.
Benang atau kain akan dicelup beberapa kali untuk memperoleh warna hitam atau abu-abu. Namun saat ini pengetahuan pewarnaan hitam secara tradisional sudah ditinggalkan karena warna hitam dapat diperoleh dari pencelupan warna biru yang dicelup lagi dengan warna merah, atau pencelupan warna biru beberapa kali.
Dalam proses pembuatan tenun ikat, ada dua proses pewarnaan yang bisa dilakukan. Pertama adalah pewarnaan benang pakan atau lukamba. Benang yang setelah diwarnai akan melalui proses menjadi lungsin yang kemudian nantinya diberi gambar desain lalu diikat sebelum diwarnai kembali.
Pewarnaan lainnya adalah pewarnaan pada lungsin atau benang yang telah selesai diberi gambar desain dan diikat, agar pewarna mengenai bagian mana saja dari kain tersebut sesuai warna yang dikehendaki.