Mohon tunggu...
Noralia Purwa Yunita
Noralia Purwa Yunita Mohon Tunggu... Guru - Guru, blogger, penulis pemula

Guru prakarya SMP NEGERI 8 Semarang Guru Kimia bimbingan belajar Ershanggono Penulis pemula Blogger pemula Pengajar TPA bimbingan belajar ENS STAN Pelatih ekstrakurikuler KIR

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Asyik dari Rumah Selama Pandemi

27 Juni 2020   21:50 Diperbarui: 27 Juni 2020   21:52 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KD : Mengolah, menyaji, dan mengemas bahan pangan sayuran menjadi makanan dan minuman kesehatan yang ada di wilayah setempat (untuk guru)

Tujuan pembelajaran : siswa dapat membuat olahan makanan dan minuman dari bahan sayur segar (untuk siswa)

Kegiatan pembelajaran : membuat olahan makanan / minuman dari sayuran (untuk siswa)

Instruksi yang sederhana dan jelas juga akan membantu bagi siapapun yang mendampingi anak ketika BDR tanpa melihat batasan usia dan latar belakang pendidikan. Dengan demikian, diharapkan BDR berjalan dengan lancar.

Memiliki alternatif lain

Tak dapat dipungkiri jika BDR memang tidak seefektif pembelajaran tatap muka. Meskipun dirancang dengan begitu rapi dan apik, pasti masih ditemukan kelemahan. Fasilitas adalah masalah utama. Tidak adanya jaringan internet, gawai yang tidak mendukung, kuota internet yang tidak tersedia, menjadi permasalahan jika BDR dilaksanakan secara online. Sedangkan jika dilakukan secara offline (luring) melalui TV ataupun radio, mungkin saja siswa tidak memiliki kedua perangkat ini di rumahnya. Selain itu, tidak semua mata pelajaran diajarkan melalui media luring ini. Jika demikian, maka modul / diktat menjadi satu-satunya jalan agar BDR tetap berjalan. Maksimalkan penggunaan modul ini sebagai media belajar semasa BDR dilakukan.

PROJECT BASED LEARNING

Pembelajaran ini menekankan pada pemberian kegiatan proyek sebagai media belajar siswa. Mengapa pembelajaran ini dipilih? Hal ini karena pada pembelajaran berbasis proyek telah mengintegrasikan berbagai jenis kemampuan siswa antara lain kemampuan literasi, pemecahan masalah, berpikir kritis, inkuiri, berpikir tingkat tinggi dan berpikir kreatif. 

Pembelajaran ini telah mewadahi semua kemampuan yang diharapkan dari tujuan pembelajaran. Disamping itu, siswa akan lebih senang ketika mereka belajar dari pengalaman nyata. 

Pembelajaran berbasis proyek memfasilitasi siswa untuk melakukan pembelajaran secara learning by doing. Belajar sambil berkarya akan lebih bermakna bagi siswa dibandingkan hanya sekedar belajar teori saja. Siswa tidak akan merasa bosan karena mereka menganggap kegiatan belajar sama halnya ketika bermain. Ada aktivitas fisik yang dilakukan. Tidak monoton pada belajar dari buku saja.

Guru dapat mengkombinasikan penggunaan modul dengan pembelajaran berbasis proyek ini. Modul digunakan sebagai bahan literasi siswa, sementara guru memberikan tahapan pelaksanaan proyek kepada siswa. Skenario pembelajaran berbasis proyek, dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Guru memberikan bahan bacaan kepada siswa terkait materi untuk kegiatan proyek
  2. Guru memberikan tahapan pelaksanaan proyek kepada siswa
  3. Siswa menyelesaikan 1 buah tahapan proyek tiap harinya. Ini dilakukan sampai tahapan proyek berakhir. Dengan demikian, tahapan 1 akan menjadi prasyarat untuk melaksanakan tahapan ke 2, tahap 2 wajib dilakukan jika ingin melanjutkan tahap 3. Begitu seterusnya hingga semua tahapan telah selesai dikerjakan.
  4. Siswa melaporkan uraian kegiatan dan hasil proyek yang telah dilakukan. Sistem pengumpulan hasil, disesuaikan dengan kesepakatan awal antara guru dengan siswa. Boleh dikumpulkan 1 hari, 1 tahap. Atau menunggu hingga semua tahapan selesai dikerjakan, baru hasil dapat dikumpulkan
    dokpri
    dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun