Mohon tunggu...
Noraisyah Samaro
Noraisyah Samaro Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang

FISIP, Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keresahan Masyarakat Indonesia dengan Munculnya Pandemi Covid -19

14 April 2020   08:44 Diperbarui: 14 April 2020   09:19 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus covid-19 mulai mewabah di kota Wuhan provinsi Hubei Tiongkok sejak tanggal 30 Desember 2019, hingga saat ini telah menyebar luas hampir di seluruh penjuru dunia. Virus covid-19 pun menyebar luas di setiap provinsi Indonesia sehingga membuat masyarakat panik. Pasien pertama yang terdeteksi covid-19 diketahui tertular dari warga negara Jepang. Saat ini telah menyebar luas di berbagai provinsi Indonesia. Senin (13/4/2020), Yuri mengatakan bahwa Indonesia telah mencatat secara total keseluruhan, kasus positif covid-19 mencapai 4.557.

Selain itu, pasien yang sembuh bertambah 21 orang sehingga secara total menjadi 380. Sementara itu, hingga hari ini tercatat adanya 26 tambahan kasus meninggal dunia sehingga total terdapat 399 jiwa yang meninggal akibat infeksi virus covid-19. Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara penanganan covid-19 di Indonesia Achmad Yurianto dalam konferensi persnya di kantor Badan Nasional Penaggulangan Bencana, Jakarta.

Terkait hal tersebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Minggu (15/3/2020), mengimbau seluruh masyarakat untuk mulai melakukan semua akivitas dari rumah guna mencegah penyebaran virus covid-19. "Saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah di rumah. Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong menolong dan bersatu padu, gotong royong," ujar Jokowi. Himbauan tersebut diberlakukan kepada seluruh masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar rumah dan menghindari kerumunan dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.

Pencegahan COVID-19 melalui peningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya cuci tangan secara benar untuk pencegahan penularannya sosialisasi pencegahan virus corona dilakukan untuk menekan kepanikan serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap virus yang menyerang saluran pernafasan manusia tersebut. Dengan harapan masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan terhadap penyebaran corona virus (COVID-19). Ketakutan yang berlebihan justeru akan membuat daya tahan tubuh semakin memburuk.

Beberapa gejala  yang muncul dialami seseorang terinfeksi covid-19 serupa dengan flu biasanya namun dapat berakibat fatal. Sebagian besar pasien positif virus covid-19 merasakan gejala setelah 11 hingga 12 hari pertama setelah terpaparnya virus corona tersebut. Akan tetapi gejala tersebut dapat terlihat dalam kurun waktu 2 hari hingga 4 hari setelah ia terpapar virus covid-19. 

Berikut ini beberapa ciri-ciri orang yang terinfeksi virus covid-19:

  • Demam, Jika suhu tubuh di atas 37,5, harus waspada karena bisa jadi itu merupakan gejala virus Corona.
  • Batuk tidak berdahak, Mengalami batuk kering dan rasa gatal di tenggorokan sebagai bentuk infeksi virus.
  • Kelelahan, Kelelahan terjadi ketika otot-otot yang ada di dalam tubuh menjadi tegang serta menurunnya fungsi otak untuk melakukan berbagai rutinitas sehari-hari.
  • Pegal-pegal, Seseorang yang terinfeksi virus Corona Covid-19 pada hari pertama akan merasakan sakit yang berlebihan pada otot dan jaringan di sekitarnya.
  • Tidak nafsu makan, Infeksi virus Corona Covid-19 ini membuat perut terasa tidak nyaman, mual, diare, dan sebagainya.
  • Sesak nafas, Sesak napas adalah ciri utama seseorang terinfeksi virus corona yang dapat terlihat. Pada dasarnya virus Corona Covid-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan sistem kekebalan tubuh pada manusia.

Banyak pedagang yang merasa resah, mereka khawatir dagangan mereka tidak laku dan tentunya pendapatnya menurun. Masyarakat kelas bawah juga mengkhawatirkan harga sembako di Indonesia akan naik terkait pandemi covid-19. Kekhawatiran tersebut tidak hanya diresahkan oleh para pedagang, tetapi seluruh masyarakat Indonesia. sector ekonomi seperti umkm, bursa saham, otomotif, perbankan, manufaktur hingga penerbangan turut terganggu dengan adanya covid-19. Kondisi seperti ini dapat memicu menurunnya pendapatan ekonomi Indonesia dan akan membuat kepanikan masyarakat.

Pada mulanya banyak yang menyangka bahwa virus ini tak ubahnya seperti virus-virus yang telah lebih dahulu mewabah. Sebut saja ebola, virus flu burung H5N1, SARS, ataupun MERS-Cov. Namun berbeda halnya dengan wabah-wabah tersebut yang relatif tidak terlalu banyak memakan korban dan dalam skop yang masih bisa ditangani, virus corona ini memiliki kemampuan penyebaran yang sangat cepat dan jauh lebih luas. World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginveksi sistem pernapasan, infeksi virus tersebut disebut COVID-19.

Bidang tenologi meberikan dampak positif bagi beberapa bidang seperti dalam dunia pendidikan, sosial bahkan kesehatan. Selama masa karantina teknologi sangat berperan penting untuk mendapatkan informasi dan melangsungkan pekerjaan atau tugas, melalui media elektronik seperti laptop atau komputer, smartphone, televisi. Namun, dibalik kemudahan teknologi terdapat dampak negatif seperti keresahan dan kepanikan masyarakat terkait beredarnya informasi yang belum tentu kebenarannya. Dengan adanya berita yang belum tentu kebenarannya dapat membuat masyarakat panik. Oleh karena itu kita perlu menyaring terlebih dahulu informasi yang di dapat.

Untuk membatasi pertemuan, maka salah satu alternatif dengan melalui daring. Aktifitas keseharian masyarakat seperti bekerja dan belajar dipindah alihkan menjadi online. Masyarakat yang bekerja di beberapa instansi melakukan kegiatan WFH (Work From Home) dan yang bersekolah maupun perguruan tinggi melakukan Study From Home. Kegiatan belajar mengajar dan juga bekerja melalui daring menjadi solusi untuk  tetap menjalankan kegiatan sehari-hari di tengah pendemi virus corona (Covid-19) yang semakin menyebar luas.

Dalam pembelajaran online tidak perlu diragukan lagi, karena siswa / mahasiswa yang seiring perkembangan teknologi akan terus mengikuti generasinya. Akan tetapi yang dibalik semua itu siswa / mahasiswa memiliki berbagai kendala. Pada pembelajaran online yang  ditutut dalam kecepatan akses, dimana satiap siswa / mahasiswa belum tentu memiliki kapasitas jaringan yang baik pada tempat tinggalnya. Selain itu jumlah kuota yang dibutuhkan dalam pembelajaran online cukup meresahkan bagi setiap siswa / mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun