Mohon tunggu...
Nora Handayani
Nora Handayani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Kurikulum Merdeka"

25 Desember 2022   10:04 Diperbarui: 25 Desember 2022   10:08 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Karya : Nora Handayani, S.Pd)

Aku guru yang sudah tua renta 

Hanya punya sepeda unta 

Buat bertemu muridku –

Yang selalu menunggu di gerbang – 

Sekolah dusun tua.

Aku guru yang sudah terlalu sangat tua 

Hingga rambut hitamku putih semua 

Namun semangat mendidik anak bangsa 

Tak pernah ada sekalipun rasa putus asa

Kan ku terbangkan kepak sayap-sayap garuda 

Hingga semua negara di Asia,

Xi Jinping kakak pertama tersenyum manja, 

Jo Biden menaikkan tangan di kepala

Aku guru yang selalu merasa merdeka 

Hingga tercipta kurikulum merdeka 

Siswa semua bersorak ikut bahagia


Mungkin merasa ‘merdeka’ 

Menuruti hati nurani pikiran siswa 

Bebas menggapai cita-cita.

Namun aku sudah teramat tua 

Hingga tubuh ini tetaplah renta 

Kulit keriput bewarna

Coklat, tapi tidak hitam pula 

Namun pendidikan aku rasa, 

Terus membahana ,,,,,,

G20 buktinya, 

Pak Jokowi jadi tuan rumahnya,, 

Semua karna anak bangsa

Yang cerdas karna gurunya

Mungkin dampak kurikulum ‘merdeka’ 

Sang guru kini jadi idola

Aku mungkin mulai rabun senja

Tak terlihat lagi lambai tangan muridku didusun sana 

Yang berteriak memecahkan gendang telinga

Sayup kudengar di telinga 

Terimakasih untuk negara dan bangsa.

24 Desember 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun