Positif Negatif Belajar Lewat Daring

"Daring itu artinya dalam jaringan. Dalam dunia pendidikan dan dampak dari covid-19, para pelajar diarahkan untuk belajar di rumah." 

Akhir-akhir ini dunia telah di hebohkan dengan datangnya makhluk kasat mata yang menggundang simpati banyak orang terutama bagi warga negara Indonesia. 

Makhluk kasat mata yang membahayakan ini rupanya berdampak bagi perubahan dunia. Covid-19 atau corona virus nama dari makhluk kasat mata tersebut. Covid-19 ini menyerang kekebalan tubuh sehingga sangat berbahaya. Jenis virus ini tidak bisa di remehkan di kerenakan dapat menyebabkan kematian jika terlambat dalam penanganannya. 

Beberapa media memberitakan bahwa covid-19 harus segera dicegah agar penyebarannya tidak meluas. Salah satu kebijakan pemerintah terkait merebaknya kasus ini adalah dengan membuat himbauan kepada masing-masing orang untuk tetap berada di rumah dan tidak melakukan perkumpulan agar virus tidak semakin luas penyebarannya. 

Bagi pemerintah hal ini sangat menyulitkan dalam keberlangsungan kehidupan suatu negara. Betapa tidak, dampak dari merebaknya covid-19 ini berpengaruh kepada semua lini kehidupan terutama perkonomian negara. Salah satu yang menarik di tengah wabah ini ialah tentang kebijakan belajar di rumah atau belajar lewat daring (dalam jaringan). 

Dalam dunia pendidikan, dampak dari covid-19 ialah dihapuskan Ujian Nasional dan para pelajar diarahkan untuk belajar lewat daring (dalam jaringan) di rumah masing-masing. 

Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan saat ini untuk meminimalisir penyebaran covid-19 selain mengeluarkan kebijakan bagi pelajar untuk belajar daring. Sehingga belajar yang semula di dalam kelas sekarang di lakukan di dalam rumah. 

Sistem yang digunakan ialah pendidik memberikan ringkasan materi kepada pelajar dan pelajar mempelajari serta bertanya jika terdapat hal yang tidak dipahami. 

Metode belajar daring ini mempunyai sisi positif dan negatif tentunya. Sisi positif dalam hal ini ialah mengindari penyebaran covid-19 yang lebih luas agar pelajar tetap terjaga kesehatannya. 

Sedangkan sisi negatif ialah banyak yang tidak sesuai dalam metode belajar daring ini. Banyak para pendidik yang hanya memberikan tugas rumah begitu banyak tanpa ada kontrol sehingga hal ini menyulitkan pelajar. 

Menurut hemat penulis, selain diatas terdapat kelemahan lain dalam sistem belajar daring tersebut yang mana seharusnya ini menjadi tanggung jawab pemerintah. 

Pertama, sistem belajar daring membutuhkan kuota internet yang harus ditanggung pelajar sendiri. Padahal tidak semua orang mampu membeli kuota internet. 

Terkadang, untuk mencukupi kebutuhannya saja sudah bersyukur. Dengan demikian hal ini hanya menambah beban bagi masyarakat yang perekonomiannya sedang terganggu karena tidak dapat bekerja lagi. 

Apalagi hal tersebut terjadi bagi mahasiswa yang sudah membayar uang semester. Tiba-tiba baru dapat pertengahan semester mendapat kabar bahwa perkuliahan di liburkan dan di ganti kuliah online. 

Lalu kemanakah uang setengah semester yang seharusnya menjadi hak mahasiswa. Hal tersebut tentu tidak adil. Seharusnya para pembuat kebijakan memikirkan hal tersebut sehingga tidak menimbulkan ketidakadilan. Jika kembali mengingat bunyi sila ke-lima pancasila ialah keadilan bagi seluruh rakyat indonesia, yangmana harus menjadi pijakan bagi penentuan kebijakan. 

Kedua, kreativitas pelajar terabaikan karena tidak dapat menyampaikan atau merealisasikan ide-idenya secara bebas. Para pendidik hanya memberi setumpuk tugas dan ini menjadi beban serta dapat mempengaruhi kesehatan pelajar. 

Padahal pendidik mempunyai peluang yang lebih untuk memanfaatkan pembelajaran daring ini dengan sebaik-baiknya. Seperti membiarkan pelajar membuat kreativitas terhadap pelajaran yang berkaitan kemudian tersebut dapat di koreksi oleh pendidik. Sehingga tetap antara pendidik dan pelajar tetap mempunyai keleluasan pengetahuan dan komunikasi yang baik. 

Menyikapi keadaan yang terjadi saat ini maka hendalah sebagai masyarakat yang sedang di rumah tetap harus melakukan hal-hal positif. Menjaga kesehatan agar terhindar dari covid-19 dengan cara rajin bersih-bersih lingkungan maupun diri. 

Selain itu agar tetap dapat memperoleh ilmu pengetahuan maka tetap harus produktif seperti membaca buku dan melakukan hal lain untuk mengembangkan hobi di dalam rumah. 

Bagi pemerintah dan masyarakat untuk selalu tanggap dan tetap saling membantu sesama orang yang membutuhkan bantuan karena sedang dalam kesempitan ekonomi.