Mohon tunggu...
Ara
Ara Mohon Tunggu... Buruh - Pengembara

Belajar menulis :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Pintas Dianggap Pantas

7 November 2018   22:43 Diperbarui: 7 November 2018   23:06 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan berpasang-pasangan. Laki-laki berpasangan dengan perempuan dan begitupun sebaliknya. Tuhan juga menciptakan makhluk yang bernama nafsu dan akal untuk diberikan kepada manusia. Nafsu disini merupakan makhluk yang diberikan Tuhan kepada makhluk pada umumnya. Yangmana manusia harus dapat mengkontrolnya sebaik mungkin agar tidak terjerumus kepada keburukan. 

Sedangkan akal adalah makhluk istimewa yang hanya dimiliki oleh manusia atas pemberian Tuhan. Inilah yang menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk Tuhan lainnya. Manusia akan berkedudukan tinggi melampaui malaikat yang seumur hidupnya bertasbih kepada Tuhannya apabila menggunakan akalnya dengan semulia mungkin. 

Karena akal berimplikasi dengan cara manusia mendekatkan diri kepada Tuhannya. Namun, pada realitanya manusia dewasa ini banyak yang kehilangan akalnya. Bukan kehilangan akal yang menjadikannya gila, tetapi hilangnya akal karena tidak mampu menahan nafsunya.         

Manusia yang sudah kehilangan akalnya dikarenakan terlalu banyak permasalahan yang dipikir olehnya. Dan mereka tidak kuat menerima apa yang sudah digariskan Tuhan kepadanya untuk dijalani. Hal ini sangat disayangkan terjadi pada diri manusia khususnya manusia muslim. 

Seharusnya sebagaimana yang sudah diajarkan oleh masing-masing agama, bahwa hakikat segala permasalahan dapat diselesaikan dengan caranya masing-masing. Sebagai manusia yang mempunyai dan mempercayai sang pencipta, maka sejatinya mereka percaya bahwa yang mentakdirkan akan hal tersebut adalah Tuhannya. Adapun penyelesaian masalah tersebut adalah juga akan Tuhan berikan jalan keluar.

Menurut hemat saya, manusia sekarang ini banyak yang mengambil jalan pintas agar semua keinginannya terpenuhi dengan cepat. Semua permasalahan yang dihadapi seakan-akan menuntut agar segera terselesaikan dengan cepat dan lebih-lebih setelah selesai akan mendapatkan kebaiakan yang besar. 

Namun hal itu sangat merugikan untuk dirinya sendiri karena tanpa menggunakan akal dan hanya menggunakan nafsu. Sedangkan antara keduanya tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Nafsu tanpa akal akan merusak amal perbuatan. Sedangkan akal tanpa nafsu tidak akan mungkin. Karena adanya nafsu adalah yang mengkontrol akal manusia.

Manusia yang kehilangan akalnya tadi menggunakan jalan pintas untuk memenuhi keinginannya. Mereka menganggap jalan pintas yang digunakan adalah sesuatu yang pantas karena dituntut oleh kebutuhan mendesak agar segera terpenuhi.  Sedangkan jalan pintas itu sebenarnya tidak pantas dilakukan untuk hal-hal tersebut, yang hanya akan menimbulkan akibat buruk bagi dirinya sendiri. 

Manusia seperti itu sudah benar-benar kehilangan jati dirinya, tidak hanya akalnya. Karena adanya akal menunjukan bahwa jati diri sebagai manusia sempurna yang telah diciptakan oleh Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun