Mohon tunggu...
Nor Qomariyah
Nor Qomariyah Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar stakeholder engagement, safeguard dan pegiat CSR

Senang melakukan kegiatan positif

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Green Jobs: Sustainable Career Path Profesional Muda Di Tengah Perubahan Iklim

16 Juni 2024   14:23 Diperbarui: 16 Juni 2024   14:29 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pri, Diskusi Kolaboratif Peluang Green Jobs bagi Profesional Muda, bersama PLN Regional Kalselteng, 2023

Secara konseptual yang lebih luas, lapangan kerja akan terkena dampak setidaknya dalam 4 hal utama yang mengarah pada orientasi ekonomi keberlanjutan yang lebih besar:

1) Terciptanya lapangan kerja tambahan, misalnya di bidang manufacture akan ada pengendalian polusi dengan tambahan perangkat pada alat produksi.

2) Sejumlah lapangan kerja akan tersubstitusi, seperti peralihan dari fosil ke bahan bakar energi terbarukan, termasuk penggunaan electricity hingga teknologi daur ulang sampah.

3) Pekerjaan tertentu kemungkinan akan dihilangkan, misalnya produksi barang dihentikan ataupun penyebab lain.

4) Banyak lapangan kerja yang kemudian harus memeuhi standarisasi 'greened' dengan mengedepankan day to day skills dan work method yang berpihak pada kelestarian alam.

Tantangan inilah yang kemudian dijawab oleh Monster TRAK, meluncurkan 'Green Careers' dalam rekruitmen global online pada 2007 sebagai sebuah layanan yang memungkinkan pencari kerja tingkat pemula dan berpengalaman untuk mengidentifikasi pekerjaan dan perusahaan yang ramah lingkungan. Monster TRAK melakukan survei terhadap penggunanya, dan temuannya 80% profesional muda tertarik untuk mendapatkan pekerjaan yang berdampak lingkungan secara positif, dan 92% lebih memilih bekerja di perusahaan yang memiliki concern untuk ramah lingkungan. Beberapa profesional muda memilih menggunkan kata kunci 'GreenCareers', untuk mengakses GreenBiz.com, Greenjobs.com, Treehugger.com, dan lain-lain. Ini merupakan indikasi bahwa permasalahan lingkungan hidup menjadi semakin penting dan pola perekrutan hingga keputusan dalam perekrutan karyawan new hire.

Perkembangan berikutnya di tahun 2010, dimana telah terdapat dana pemulihan ekonomi ramah lingkungan, dengan perkembangan 'green jobs' yang menunjukkan pertumbuhan yang kuat baik di Amerika Serikat maupun global. Ketika pemerintah kota, negara bagian, dan nasional memberlakukan dan memperluas rencana keberlanjutan, peluang kerja meningkat di bidang energi terbarukan dan efisiensi energi, teknologi ramah lingkungan, dan transportasi ramah lingkungan. Biro Riset Ekonomi Nasional AS, melaporkan bahwa belanja energi terbarukan menciptakan hampir 1 juta lapangan kerja di AS antara tahun 2013 dan 2017. Pertumbuhan tersebut tercermin secara global, dengan peningkatan 5,3% dalam lapangan kerja energi terbarukan di seluruh dunia antara tahun 2017 dan 2018 (https://www.nber.org/system/files/working_papers/w27321/w27321.pdf, National Bureau of Economic Research, 2020).

Apakah Green Jobs Sebuah Pilihan Sustainable Career Path Profesional Muda Di Tengah Ancaman Perubahan Iklim?

Green jobs akankah menjadi sustainable career path profesional muda? Jawabannya adalah tentu saja, jika kita bisa memanfaatkan peluang ini dengan baik. Ada sekitar 66,82 juta Gen-M, 57,49 juta Gen X dan 46,8 juta adalah Gen Z (https://databoks.katadata.co.id/, 2023). Ini menandakan jumlah profesional sangat besar, bahkan jika dikalkulasi secara potensial di Indonesia mencapai 60% dari total populasi.

Untuk mewadahi profesional muda dan juga sebagai alternatif penyediaan lapangan kerja, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), memberikan statement bahwa pilihan untuk green jobs yang menjadi lanjutan perkembangan dari 'green economy' atau 'economic circular' akan membuka sekitar 4,4 juta peluang lapangan kerja hingga 2030 mendatang. Untuk memperkuat 'green jobs', juga telah disusun 'Peta Okupasi Nasional Green Jobs; dan sebanyak 191 jenis green jobs telah teridentifikasi. Di sisi lain, Coaction Indonesia turut mencatat di tahun 2030 diperkirakan aka nada 430.000 pekerjaan yang sangat related dengan proses pembangunan pembangkit Listrik dan energi terbarukan. Tak hanya itu, hasil riset Coaction Indonesia juga menunjukkan 715 responden percaya bahwa green jobs memberikan peluang karir yang menarik bagi professional muda dan 98% responden sangat percaya bahwa dengan green jobs akan dapat memberikan lebih banyak lagi dampak positif pada lingkungan dan dimensi sosial serta tata kelola yang lebih berkelanjutan (https://www.ekuatorial.com/, 2024).

Selain Coaction Indonesia, publikasi The International Renewable Energy Agency (IRENA) yang terkait transisi energi sesuai dengan target Perjanjian Paris, juga secara khusus membahas soal 'green jobs'. IRENA menyebut, pembatasan suhu 1,5C akan menciptakan sekitar 2 juta green jobs pada tahun 2030 dan 2,5 juta green jobs pada tahun 2050, khususnya di sektor energi. ILO (2013) mencatat terdapat 3.985.866 green jobs di Indonesia. Pertanian menjadi sektor yang menciptakan green jobs terbanyak, mencapai 2.434.667 (61%). Bappenas (2021) yang menyatakan bahwa ekonomi hijau juga dinilai akan menghasilkan tambahan 1,8 juta green jobs pada tahun 2045, berikutnya tenaga teknik, pada 2050 akan ada tambahan sekitar 1,12 juta. Pada 2040 sekitar 1,1 juta, dan di tahun 2030 penambahan akan terjadi pada angka 432 ribu tenaga teknik, dengan peningkatan kapasitas total sekitar 70 megawatt pembangkit energi terbarukan (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) (https://gatrik.esdm.go.id/, 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun