Mohon tunggu...
Nopri ansah
Nopri ansah Mohon Tunggu... Guru - SMA

Guru yang suka otomotif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Laporan Best Practice PPG Daljab 2023

5 Februari 2024   19:31 Diperbarui: 5 Februari 2024   19:32 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PEMBAHASAN

Telah diidentifikasi sebelumnya bahwa akar permasalahan yang telah dirumuskan adalah minat belajar siswa yang masih tergolong rendah, hal ini berkaitan erat dengan minimnya penggunaan model pembelajaran yang monoton dan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran inovatif dan menarik oleh guru.

Untuk itu model PBL menjadi alternative solusi yang dipilih agar dapat mengatasi permasalahan tersebut.  Model PBL membahas masalah yang terkait dengan kehidupan nyata siswa, dimana siswa dapat melakukan penyelidikan tentang permasalahan terkait dan berkolaborasi untuk mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan. Sehingga melalui Model PBL ini, tidak hanya menstimulus siswa berpikir kritis namun juga melatih kecakapan social siswa. 

Dalam praktik pembelajaran siklus 1, peneliti menggunakan model PBL dilakukan pada fase E, kelas X SMA. Praktik pembelajaran dilaksanakan di SMA PGRI 1 Palembang pada mata pelajaran Biologi. Dengan materi Upaya pelestarian keanekaragaman hayati dengan aokasi waktu 2x45 menit. Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan adalah

  • Setelah mengamati video dan berdiskusi secara kelompok Peserta didik mampu menganalisis masalah -- masalah terkait pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dengan baik (C4)
  • Setelah melakukan diskusi kelompok dan mengkaji sumber bacaan, Peserta didik mampu menyusun pemecahan masalah terkait pelestarian keanekaragaman hayati dengan benar (C6)

Penulis menggunakan media pembelajaran berupa PPT dan video yang penulis ambil dari potongan video yang di produksi oleh LIPI atau lembaga ilmu pengetahuan Indonesia dan dihubungkan dengan video berita actual tentang hilangnya keanekaragaman hayati dari Liputan6.com. kedua video ini dipadukan untuk menghasilkan video yang bertujuan mengorientasi siswa pada masalah yang akan dibahas dan diidentifikasi solusi pemecahan masalahnya oleh siswa dengan cara berdiskusi kolaborasi.

Kegiatan diskusi bertujuan untuk mengoganisasi siswa untuk belajar. Diskusi dipilih untuk melatih kemampuan social-emosional, ketimbang melakukan penyelidikan secara individu dengan diskusi, dimana siswa harus melakukan kolaborasi dalam menemukan dan memecahkan masalah, pada proses ini siswa akan melakukan diskusi mendengarkan pendapat temannya satu sama lain, menerima dan menanggapi pertanyaan, saran dan kritik dari teman dan tak jarang ada saja siswa yang mungkin memiliki ide-ide yang bertentangan satu sama lain. Dan social skill akan berperan penting dalam kelancaran kegiatan belajar ini.

Masing-masing kelompok siswa akan mengembangkan penyelidikan mereka kedalam laporan atau karya dengan panduan LKPD yang telah dibagikan sebelumnya. Kemudian siswa mempresentasikan hasilnya didepan kelas. Dan selama melakukan presentasi perwakilan kelompok akan bergantian menyampaikan hasil analisis diskusi secara bergantian. Baru kemudian guru melakukan refleksi dan apresiasi kerja kelompok. Selama proses belajar guru melakukan observasi dan penilaian kinerja serta hasil diskusi siswa.

      Setelah proses kegiatan belajar berakhir siswa akan diberikan penilaian diri untuk merefleksi pembelajaran dan penilaian pengetahuan untuk mengukur apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau belum. Penulis juga melibatkan teman sejawat untuk melakukan ceklis kegiatan mengajar.

Langkah selanjutnya adalah penulis melakukan refleksi dengan bertanya pada diri sendiri tentang apakah tujuan pembelajaran telah dicapai, apa yang menjadi tantangan dan kekurangan selama proses belajar. Dan apa yang perlu saya perbaiki dari proses kegiatan praktik pembelajaran ini

Selama pelaksanaan praktik pembelajaran penulis menemui beberapa Tantangan yaitu:

  • Siswa masih cenderung belum terbiasa dengan model PBL ini, sehingga siswa masih banyak yang mengalami kebingungan saat kegiatan belajar, tetapi penulis telah menyiapkan LKPD untuk memandu kerja siswa meski belum sempurna. Karena penulis juga mengalami kesulitan saat menyusun LKPD dan rubric penilaiannya, selain butuh waktu yang lama dalam penyusunannya, dibutuhkan pengalaman yang cukup banyak untuk menentukan kriteria penilaian dan penyusunan LKPD. Untuk mengatasi hal tersebut penulis mencari contoh rubric yang telah berhasil digunakan dan memodifikasinya sesuai kebutuhan.
  • Terbatasnya waktu pengerjaan penilaian penhetahuan peserta didik masih cenderung belum memiliki kesadaran untuk mengerjakan penilaian secara mandiri menurut pendapat, pertimbangan dan kemampuan sendiri. Siswa masih sering bertanya pendapat temannya yang lain untuk menghindari kesalahan. Pemilihan pre-post test dengan bentuk pilihan ganda membuat siswa banyak melakukan tebakan dan tidak terlau teliti dalam membaca soal dan pilihan jawaban. Dalam penyusunan pretes dan postes juga membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit karena pre-post test harus dibuat dengan tingkatan dan kualitas yang sama untuk menghasilkan nilai yang valid. Untuk mengatasi hal ini penulis menegur dan mengingatkan siswa untuk mengerjakan soal secara individu.

Pada siklus II, penulis menyusun identifikasi masalah dengan menambahkan unsur hasil refleksi dari praktik pembelajaran pada siklus 1, selain melakukan kajian literature dan wawancara pakar. Berdasarkan identifikasi diperolehlah hasil bahwa siswa belum sepenuhnya terlibat aktif dalam pembelajaran, hal ini tentu saja mengindikasikan bahwa minat belajar belum sepenuhnya baik. Karena sebagian siswa masih kurang antusias mengikuti kegiatan belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun