Saat ini Indonesia bisa dikatakan sedang menggenjot pembangunan, terutama pada infrastruktur untuk menunjang aktivitas masyarakat. Setiap pemerintah di masing-masing daerah pasti akan melakukan banyak usaha guna menunjang aktivitas masyarakatnya. Salah satunya yakni dengan melakukan pembangunan infrastruktur.
Apa itu pembangunan ?
Siagian (1983), dalam bukunya Administrasi Pembangunan mengemukakan, “Pembangunan sebagai suatu perubahan, mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi sekarang, sedangkan pembangunan sebagai suatu pertumbuhan menunjukkan kemampuan suatu kelompok untuk terus berkembang, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dan merupakan sesuatu yang mutlak harus terjadi dalam pembangunan.”
Pembangunan sendiri dapat diartikan sebagai upaya terencana dan terprogram yang dilakukan secara terus menerus oleh suatu negara untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik. Salah satu pembangunan yang menarik untuk diperbincangkan yakni pembangunan jalan layang (Flyover) di persimpangan strategis yang terdapat di Jaten Karanganyar. Fly Over (jembatan layang) dibangun dengan tujuan mempermudah akses transportasi dan tata kelola lalu lintas.
Pembangunan fly Over di Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini dilakukan pada tahun 2013. Lebih akrab dijuluki dengan Fly Over Palur, pembangunan Fly Over Palur ini bertujuan guna mendukung kelancaran arus lalu lintas. Pertigaan Palur dikenal sebagai pusat kemacetan terparah di Bumi Karanganyar.
Seperti yang kita ketahui bahwa Palur merupakan pertemuan dari berbagai arah yaitu Solo, Sragen, Karanganyar, dan Sukoharjo. Bisa dikatakan Palur merupakan daerah yang strategis, sehingga banyak warga yang menggantungkan hidupnya pada usaha usaha formal maupun non formal yang ada di sekitar proyek pembangunan Flyover tersebut.
Maka perlu dukungan masyarakat sekitar atau masyarakat yang memiliki usaha di wilayah tersebut dalam pembangunan Fly Over palur ini. Proyek pembangunan Fly Over tersebut cukup memakan waktu yang lama.
Proyek pembangunan Fly Over Palur dikerjakan sejak desember 2013 dan ditargetkan dalam kontrak awal akan diselesaikan dalam waktu 18 bulan, namun baru diresmikan pada April 2016. Proyek pembangunan Fly Over Palur menelan biaya sekitar Rp82 miliar yang dimana dana tersebut berasal dari Pemerintah Pusat.
Dalam pembangunan Fly Over Palur ini ternyata menghasilkan dampak yang berimbas pada masyarakat sekitar. Banyak masyarakat sekitar area proyek Fly Over Palur khususnya para pelaku usaha yang menggantungkan hidupnya di wilayah tersebut. Dampak yang terasa bagi para pelaku usaha yakni dampak social ekonomi.
Dari hasil wawancara yang dilakukan responden menyatakan keluhan bahwa usaha yang mereka geluti mengalami penurunan pendapatan yang signifikan. Terdapat beberapa jenis usaha yang tersebar di sekitar Fly Over, jenis usaha tersebut antara lain toko alat bangunan, bengkel motor, toko furniture, toko kelontong, toko sepeda, warung makan, toko cat, dan toko-toko lainnya.
Hanya sedikit jumlah usaha yang mengalami kenaikan pendapatan akibat pembangunan Fly Over. Dan mayoritas kegiatan usaha mengalami penurunan pendapatan. Dalam proses pembangunan, lokasi yang berada di wilayah proyek cenderung merasakan imbasnya baik posistif maupun negative.
Setiap pembangunan seringkali menghadirkan eksternalitas yang bermacam-macam. Sebelum melangkah lebih jauh, perlu kita ketahui apa itu eksternalitas…
Apa itu Eksternalitas ?.?.?.
Eksternalitas merupakan biaya yang harus ditanggung atau manfaat yang secara tidak langsung diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi yang telah dilakukan. Eksternalitas sering kali disinggung ketika muncul dampak dari suatu aktivitas ekonomi. Dalam pembangunan infrastruktur, eksternalitas merupakan dampak yang ditimbulkan akibat aktivitas pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan.
Ada beberapa jenis dari eksternalitas yakni eksternalitas positif dan eksternalitas negative. Eksternalitas positif merupakan suatu aktivitas ekonomi yang menyebabkan dampak positif pada pihak ketiga. Dampak ini dapat muncul pada saat tahap produksi, distribusi, atau konsumsi dari suatu produk atau jasa.
Sedangkan eksternalitas negative merupakan suatu aktivitas ekonomi yang menyebabkan dampak negatif pada pihak ketiga. Sama seperti eksternalitas positif, dampak ini dapat muncul saat tahap produksi, distribusi, atau konsumsi dari suatu produk
Eksternalitas kerap hadir setelah terjadinya pembangunan. Pada bidang social ekonomi, pembangunan Fly Over Palur cenderung menghasilkan eksternalitas yang negative khusunya para pelaku usaha. Mengapa demikian ? mengapa dapat terjadi ?
Karena setelah adanya pembangunan Fly Over Palur ini yang paling dikeluhkan oleh para pelaku usaha yakni letak usaha mereka menjadi tidak strategis, kekurangan lahan parkir, laju kendaraan yang lewat rata-rata kencang sehingga letak toko yang semula strategis menjadi terabaikan oleh pengendara.
Hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah pembeli/ pelanggan yang datang. Untuk mengurangi dampak negative yang dihasilkan akibat proyek pembangunan Fly Over Palur ini, tak lupa pemerintah membangun area khusus parkir yang disediakan tepat di bawah Fly Over bagi para pengunjung ataupun pembeli yang ingin berkunjung ke tempat usaha di sekitar area Fly Over.
Hal ini dikarenakan terpangkasnya lahan parkir yang menimbulkan kerugian bagi pemilik usaha, lalu dengan dimanfaatkannya lahan kosong di bawah Fly Over sebagai lahan parkir setidaknya akan menanggulangi kebutuhan lahan parkir yang hilang sebelumnya.
Namun lain halnya dengan kondisi lalu lintas di sekitar Palur, dengan adanya pembangunan Fly Over Palur ini menghasilkan dampak atau eksternalitas yang positif. Mengapa demikian ? ya betul. Dikarenakan adanya penambahan ruas jalan layang mengakibatkan jalanan menjadi lancar dan terkendali.
Hal ini sangat terasa manfaatnya bagi pengguna jalan, terutama untuk para pengendara yang melewati jalur cepat. Seperti yang kita ketahui sebelumnya jalan di pertigaan Palur tersebut sangat macet dan tidak terkendali, dengan adanya Proyek Fly Over dapat memudahkan mobilitas masyarakat baik dalam daerah maupun pendatang.
Melalui dua sisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan Fly Over Palur mempunyai eksternalitas positif maupun negative bagi pedagang dan pengendara di sekitarnya. Manfaat yang dirasa yakni lancarnya mobilitas kendaraan yang melintas. Jalanan pun menjadi tertata dan lancar tanpa macet yang berkepanjangan.
Namun bagi para pedagang, dampak yang dirasa yakni kerugian. Hal ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah untuk lebih sigap memperhatikan kondisi para pedagang kecil. Dan untuk kebijakan-kebijakan yang ditetapkan selanjutnya akan lebih mengutamakan manfaat bagi masyarakat menegah ke bawah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H