Mohon tunggu...
Noppy Octapia
Noppy Octapia Mohon Tunggu... Penulis - Manajemen Zakat dan Wakaf UIN Raden Mas Said Surakarta

She is highly dedicated, good at interpersonal skill, excited to learn new things.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Zakat untuk Pengentasan Kemiskinan

28 April 2022   09:42 Diperbarui: 28 April 2022   09:44 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehingga dalam pembahasan ini produktif lebih berkonotasi kepada kata sifat. Kata sifat akan jelas maknanya bila diikuti dengan kata yang mensifati nya. Dalam hal ini kata yang disifatinya adlah zakat, sehingga menjadi zakat produktif yang artinya, zakat yang dalam pendistribusiannya bersifat produktif lawan konsumtif.

Zakat produktif dengan demikian adalah pemberian zakat yang dapat membuat penerimanya menghasilkan sesuatu secara terus menerus, dengan harta zakat yang telah diterimannya. Dimana harta atau dana yang diberikan kepada mustahik tidak dihabiskan atau dalam bentuk sekali habis, melainkan dikembangkan dan digunakan untuk membantu usaha mereka, sehingga dengan usaha tersebut mereka dapat memenuhi kebutuhan secara terus menerus.

Kita bisa lihat usaha lembaga zakat dalam mendistribusikan zakat secara produktif, Yayasan dompet dhuafa dalam bidang perdagangan mengembangkan DAYA Mart yang mana jaringan ini berlokasi didekat mustahik. Yayasan ini secara rutin menyediakan voucher khusus untuk mustahik agar bisa membeli barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga yang lebih murah. Tak hanya Yayasan dompet dhuafa saja BAZNAS juga mengembangkan zakat produktifnya dengan menyelenggarakan program Zakat Mart atau disebut dengan ZMart.

Zmart adalah salah satu program dalam pendistibusian zakat dibawah Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) BAZNAS melalui program pemberdayaan usaha retail mikro. Tujuannya untuk meningkatkan eksistensi dan kapasitas untuk mengatasi kemiskinan. Zmart ini diletakkan dikampung agar lebih banyak masyarakat merasakan dan menerima berkah zakat dan sedekah.

Program ini merupakan cara BAZNAS memberdayakan kalangan tidak mampu, baik para pedagang maupun pembelinya. Zmart menyediakan kebutuhan masyarakat sehari-hari seperti sembako dan lain sebagainya. Dengan melayani pembelian dalam jumlah banyak dan menyuplai warung-warung kelontong di perkampungan setempat.

DAYA Mart dan ZMart merupakan salah satu lembaga yang mendistribusikan dana zakat secara produktif. Keberadaan lembaga-lembaga zakat dengan program pendistribusian dan pemberdayaan yang baik, terlihat cukup signifikan membantu mengentaskan kemiskinan terutama lokasinya diperkampungan yang tentunya memiliki keterbatasan dalam pekembangan.  Potensi BAZNAS maupun LAZ sangatlah besar dalam membantu Indonesia keluar dari kemiskinan, mengingat Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim tersebar di dunia. Potensi tersebut sebaiknya dapat disadari oleh pemerintah dan segenap masyarakat Indonesia sebagai salah satu instrument dalam merealisasikan pengentasan kemiskinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun