Mohon tunggu...
Nopita Anggraeni
Nopita Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru

Saya merupakan mahasiswa UPI Jurusan PGSD, hobi yang saya gemari yaitu menonton drama, saya suka tentang fotografer dan perfilman selain itu hobi saya juga berdagang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UPI Kampus Cibiru 2022: Mengajak Warga dalam Memilah Sampah untuk Menjaga Kebersihan dan Infrastuktur

10 Agustus 2022   10:04 Diperbarui: 10 Agustus 2022   10:11 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Negara Indonesia permasalahan sampah tidak ada hentinya menjadi sorotan karena masih banyak sampah yang berserakan dan tidak dibuang sesuai tempatnya. Pada kali ini mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru kelompok 159 dengan anggota 6 orang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Loji Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka. Pelaksanaan KKN sendiri dilakukan mulai Tanggal 11 Juli -- 10 Agustus. Kuliah Kerja Nyata kelompok 159 mengusung tema Desa Infrastuktur dan Inovasi. Dikarekan saat ini belum sepenuhnya pulih dari ancaman covid-19, maka KKN ini dilaksanakan secara daring akan tetapi boleh saja bilang mengunjungi desa atau KKNya berada di desa sendiri dilakukan secara daring dan luring.

Berdasarkan data yang diambil dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS),  sampah yang ada di Indonesia sudah mencapai 64 juta ton/tahun. Sebanyak 3,2 juta ton diantaranya yaitu sampah plastic yang dibuang ke laut. Berdasarkan index tahun 2019 mengatakahn bahwa Indonesia secara umum menempati peringkat ke-16 masih kalah dari Negara Thailand, Vietnam, dan Malayasia dalam hal pengolahan sampah plastik. Di sisi lain, pada masa pandemi COVID-19, jumlah timbunan sampah yang masuk ke TPA berkurang 10-15 persen. Ini disebabkan banyak masyarakat yang menjalankan kebijakan bekerja dari rumah serta kecenderungan masyarakat yang memesan makanan secara daring. Adapun 90 persen makanan tersebut dikemas menggunakan plastik sekali pakai.

Di desa Loji sendiri terlihat cukup bersih dan rapih di sekitar rumah warga, sekolah, baik di gang gang kecil. Namun, setela melihat lebih dalam terdapat pembuangan sampah di ujung pemukiman warga, yang terletak di samping pemakan umum. Disana terlihat sangat menumpuk sampah dan sampahnya pun tidak di kelompokan mana organic mana bukan. Jika ini dibiarkan begitu saja tentunya akan berpengaruh kurang baik untuk warga sekitar. Di sisi lain, Wulan warga sekitar mengatakan bahwa pembuangan sampah di desa Loji masih belum terkoordinasi dengan baik. Maka dari itu Mahasiswa KKN kelompok 159 ingin mengubah mindset warga untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah sesuai dengan pengelompokannya. Sebagai bahan percobaan terlebih dahulu, mahasiswa mengajak warga gang Lambe, begitulah mereka menyebut perkumpulan gang kecil itu. Ini di lakukan untuk langkah awal jika di gang ini sudah ada kemajuan maka akan diperluas lagi cakupannya.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Pada tanggal 20 Juli mahasiswa mulai melakukan keliling desa Loji untuk melihat infrastuktur dan kondisi desa Loji, dan ter dapat pembuangan sampah akhir yang kurang rapih dan cukup berserakan. Pada tanggal 02 Agustus mahasiswa melakukan survei ke rt 06 untuk penempatan tempat sampah organic dan anorganik serta meminta izin ketua rt setempat untuk hal ini. Dilanjutkan pada tanggal 03-04 Agustus mulai mempersiapkan alat dan bahan serta proses pembuatan tong sampah organic dan anorganik. Setelah itu mahasiswa membuat sebuah pamflet untuk menambah wawasan warga mengenai sampah organic dan anorganik, jenis -- jenisnya, manfaat bagi warga serta dampak apabila membuang sampah sembarangan. Dengan menyebarkan pamflet secara online di harapkan warga jadi tergerak hatinya untuk melakukan pemilahan sampah. Adapun isi pamflet sebagai berikut :

  • Pengertian sampah organik dan anorganik

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup dan bisa terurai dengan sendirinya. Sementara sampah anorganik merupakan sampah non-hayati yang menyerupai produk sintetik atau yang diproses dari teknologi pengolahan.

  • Ciri Sampah Organik dan Anorganik

Ciri -- Ciri Sampah Organik :                                    

1.         Mudah Terurai melalui proses pembusukan

2.         Biasanya sisa dari mahluk hidup

3.         Jika diolah lagi dapat bermanfaat untuk mahluk hidup lain

Ciri -- Ciri Sampah Anorganik :

1.         Sangat sulit terurai dan membutuhkan waktu bertahun -- tahun

2.         Sisa dari kemasan yang di buat oleh pabrikasi

3.         Dapat diolah kembali menjadi produk yang sama atau produk kerajinan lain

  • Kelola Sampah Anda

Langkah 1 :  Kurangi

Beli produk yang tahan lama dengan kemasan minimalis untuk mengurangi sampah

Langkah 2 : Gunakan Lagi

Pikirkan dua kali sebelum membuang sesuatu. Temukan hal lain untuk memanfaatkannya.

Langkah 3 : Daur Ulang

Pikirkan sampah berdasarkan jenis. Hubungi pendaur ulang sampah setempat untuk mengambil sampah anda yang dapat didaur ulang.

Langkah 4 : Buat Kompos

Kumpulkn sisa buah sdan sayuran lalu buat kompos di halaman belakang rumah anda.

Langkah 5 : Buang sampah di pembuangan

Buang sampah di tempat pembuangan akhir jika anda masih memiliki sampah.

  • Manfaat, Akibat dan Dampak Buruk

Manfaat Pemisahan Sampah Organik dan Anorganik

- Membuat hidup lebih sehat

- Memudah pembuangan dan pengolahan kembali

- Menghindari terjadinya penumpukan sampah

Akibat;

- Menyebabkan pencemaran tanah

-Menyebabkan pencemaran udara (polusi) yang dapat mengganggu kesehatan pernapasan

-Menhadi sarang penyakit : jamur, diare, tifus, dan penyakit kulit lainnya

Dampak buruk dari membuang sampah sembarangan adalah penyakit seperti tetanus, hepatitis A, cacingan, demam berdarah, keracunan makanan, infeksi kulit, trachoma. Adapula infeksi salmonella, shigellosis, dan gastroenteritis.

Dengan diedarkannya pamflet tersebut diharapkan warga desa loji semakin semangat lagi dalam pemilihan sampah. Dengan memelihara kebersihan lingkungan kita juga menjaga kesehatan tubuh kita sendiri serta tetap menjaga infrastuktur supaya tetap besrih dan bagus untuk dilihat dan di gunakan sesuai dengan fungsinya masing -- masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun