Mohon tunggu...
Nopi Aryani
Nopi Aryani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Alam Semesta dan Penciptaannya

25 Desember 2018   21:17 Diperbarui: 25 Desember 2018   21:38 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(nationalgeographic.grid.id)

Pendapat al-Farabi dan Ibnu Sina tersebut kemudian dikritik keras oleh al-Ghazali, ia mengemukakan bahwa pemikiran alFarabi dan Ibnu Sina tersebut jelas-jelas tidak bisa diterima dalam pandangan Islam.

Sebab, dalam ajaran Islam (yang bersumber dari al-Qur'an dan Hadits) Allah merupakan Dzat yang Pencipta (al-Khaliq), yaitu yang menciptakan sesuatu dari tiada. Kalau alam dikatakan qadim, tidak bermula, berarti alam bukanlah diciptakan, dan dengan demikian Tuhan bukanlah Pencipta (Hasyimsyah: 84).

Pada hakikatnya, alam semesta merupakan wujud dari keberadaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan merupakan tanda-tanda keesaan-Nya, kebesaran-Nya, dan kemahakuasaan-Nya, sebab keberadaan alam semesta serta hukum-hukumnya tidak akan ada tanpa keberadaan Allah yang maha kuasa. Segala sesuatu termasuk langit dan bumi merupakan ciptaan Allah yang maha kuasa seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an Surat ke 14:11. 

Allah menciptakan alam semesta ini untuk menunjukkan kemuliaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan kebaikan-Nya yang tak terhingga, sehingga manusia harus patuh dan taat terhadap hukum-hukum yang telah Allah tuliskan di dalam kitab suci Al-Qur'an. Kita sebagai umat manusia yang merupakan ciptaan Allah, harus melaksanakan aturan-aturan yang telah Allah berikan dan menjauhi segala larangan-Nya.

Sebagai contoh kepatuhan manusia terhadap Allah SWT adalah dengan tidak merusak apa-apa yang ada di muka bumi atau lingkungan alam. Sudah semestinya kita harus menjaga lingkungan dari segala macam hal yang dapat menimbulkan kerusakan.

Kita harus memanfaatkan apa yang telah Allah berikan di alam ini dengan sebaik-baiknya tanpa harus membuat kerusakan, karena Allah menciptakan lingkungan alam ini dengan sebaik-baiknya, maka kita sebagai ciptaan-Nya harus menjaga lingkungan alam ini dengan dengan sebaik-baiknya pula. 

Salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah dalam menjaga lingkungan alam ini adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan alam salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak mencemari lingkungan baik di darat maupun di laut, tidak merusak habitat makhluk hidup yang lain, saling menjaga antara sesama ciptaan Allah SWT.

Meskipun banyak pendapat mengenai proses terbentuknya alam semesta ini, namun yang pasti adanya alam semesta ini merupakan bukti keagungan Tuhan yang semua agama pasti meyakininya. Kita sebagai umat manusia hanya bisa menjaga alam ini, patuh dan taat kepada sang pencipta alam semesta.

Sumber: 

Nasution, Hasyimsyah MA. 2002. Filsafat Islam. (Jakarta: Gaya Media Pratama)

Rahman, Fazlur. 1987. Metode Dan Alternatif Neo Modernisme Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun