Mohon tunggu...
Nopian Teguh Susyanto
Nopian Teguh Susyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Janji Untuk Sebuah Kehormatan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Persib Vs PSM, Menyaksikan Perpisahan Hariono dari Tribun Si Jalak Harupat

24 Desember 2019   16:57 Diperbarui: 24 Desember 2019   21:37 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masuknya Hariono membuat semangat pemain Persib seperti naik pada level teratas. Mereka seakan ingin memberikan sebuah perpisahan yang layak bagi Mas Har. Sampai akhirnya sebuah momen ajaib terjadi saat Febri dilanggar di kotak penalti dan wasit menunjuk titik putih tanda pelanggaran.

Seisi stadion dengan spontan langsung meneriakkan nama Hariono, meminta agar dirinya lah yang menjadi eksekutor. Febri yang sudah bersiap menjadi eksekutor penalti lalu memberikan bola tersebut ke Hariono, dan setelah itu semuanya menjadi sejarah saat Hariono sukses mengeksekusi penalti tersebut, skor berubah menjadi 3-1. 

Tidak ada selebrasi dari pemain berambut gondrong tersebut. Semua pemain, bahkan I Made Wirawan yang berposisi sebagai kiper maju untuk memeluk Hariono. Bobotoh bersorak dan meneriakkan namanya.

Penulis terharu melihat kondisi yang luar biasa tersebut. Tidak sedikit pula Bobotoh disamping penulis yang meneteskan air matanya.

Beberapa menit kemudian, Hariono lagi-lagi membuktikan kelasnya. Kali ini dia membuat sebuah assist untuk gol ketiga King Eze pada menit ke-70. Lagi-lagi selebrasinya sangat mengiris hati. King Eze berlari ke arah Hariono dan berselebrasi dengan cara mengusap sepatu Hariono lalu disambut pelukan dari pemain Persib lainnya. Luar biasa emosional.

Skor 4-1 tidak bertahan lama. Mantan pemain Persib lainnya, Raphael Maitimo berhasil memperkecil ketertinggalan lewat gol sundulannya pada menit ke-73. Pesta kemenangan Persib akhirnya ditutup oleh gol keempat dari King Eze, 10 menit kemudian.

Menjelang berakhirnya babak kedua, Bobotoh mulai menyalakan flare untuk merayakan kemenangan. Sebuah hal yang menurut regulasi dilarang, tetapi menurut penulis flare merupakan sebuah seni dan kreatifitas yang wajar-wajar saja dilakukan oleh supporter.

Lapangan pun mulai tertutupi oleh asap dari flare, pemandangan yang fantastis. Di tengah-tengah kondisi jarak pandang hanya sekitar 5 meter tersebut, wasit akhirnya meniup peluit akhir pertandingan. Persib meraih kemenangan berharga 5-2 atas tamunya, PSM Makassar. Sebuah kemenangan yang manis dan indah, semanis dan seindah senyumanmu.

dok. pribadi
dok. pribadi
Perpisahan Hariono
Setelah pertandingan berakhir, diadakan sebuah acara seremonial perpisahan untuk Hariono yang kontraknya tidak diperpanjang oleh Coach Robert Alberts musim depan. Sebuah acara seremonial yang sangat menyentuh, Hariono yang terkenal pendiam di luar lapangan menyampaikan sebuah speech yang membuat suasana haru tidak terelakkan.

Spanduk, bendera, teriakan bernada memuji dan mengelu-elukan Hariono terus dikibarkan dan dilantangkan oleh semua Bobotoh. Hingga akhirnya dia mengakhiri speech-nya dengan salam penutup yang menggetarkan seisi stadion. Seremonial itu pun berakhir dengan tradisi Viking Clap, dan tentu saja Hariono lah yang memimpinnya.

Akhirul kalam, ada satu kalimat dari Hariono yang masih terngiang-ngiang di otak penulis, "Apalah arti sebuah nama di punggung dibandingkan lambang di dada."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun