Lagi-lagi kekerasan terhadap supporter sepakbola kembali terjadi, kali ini menimpa dua Bobotoh yang datang langsung menonton pertandingan Arema vs Persib dalam lanjutan babak 16 besar Piala Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Malang (22/02) kemarin.
Dilansir dari vikingpersib.co.id, Bayu dan Fajar, Bobotoh asal Karawang menjadi korban kekerasan oleh oknum Aremania di halaman parkir Stadion Kanjuruhan sesaat setelah pertandingan. Fajar yang sengaja datang langsung dari Karawang berhasil lolos, namun temannya, Bayu yang merupakan mahasiswa di salahsatu perguruan tinggi di Malang tersebut tidak lolos dari tindak kekerasan oknum-oknum Aremania.
Dia digiring oleh oknum Aremania ke sudut bagian barat Stadion Kanjuruhan untuk selanjutnya dipukuli dan dirampas semua pakaian dan barang berharganya. Beruntung Fajar yang berhasil lolos bisa melaporkan kejadian tersebut ke anggota TNI yang berada di sekitar stadion, sehingga Bayu yang sudah berada dalam kondisi babak belur bisa diselamatkan.
Kaget, miris dan sedih, tiga kata itu yang ada dalam otak penulis saat pertama kali membaca berita tersebut. Bagaimana tidak, kejadian ini bahkan belum tepat setahun sejak kematian (alm.) Haringga yang tewas dikeroyok oleh Bobotoh di luar area Stadion Gelora Bandung Lautan Api sebelum laga antara Persib vs Persija musim kompetisi yang lalu. Kejadian yang sebenarnya diharapkan menjadi titik balik dalam kasus kekerasan antarsupporter di Indonesia. ( https://www.kompasiana.com/nopiants/5ba9de0643322f0a0d563898/tolong-hentika-rivalitas-kebablasan-ini )
Namun harapan tersebut hanya sekedar harapan, kejadian yang sama ternyata masih terus berulang. Untungnya Fajar dan Bayu tidak harus sampai meregang nyawa hanya gara-gara rivalitas yang sudah kebablasan tersebut.
Rivalitas Bobotoh - Aremania yang sebenarnya terjadi karena persaudaraan erat Bobotoh dengan Bonek yang notabene-nya adalah rival dari Aremania, sedangkan Aremania memiliki persaudaraan erat dengan Jak Mania yang notabene-nya adalah rival dari Bobotoh.
RUMIT bukan? Menurut penulis bukan RUMIT, tapi KONYOL.
Mungkin oknum Aremania pelaku kekerasan kepada Bayu dan Fajar tersebut kurang piknik. Kapan-kapan mereka harus main ke Bandung, di sini tidak pernah kami melarang orang ber-atribut Arema. Pedagang-pedagang makanan, orang-orang perantau baik yang bekerja maupun mahasiswa asal Jawa Timur banyak yang sehari-hari menggunakan atribut Arema di jalanan Bandung namun aman-aman saja.
Bahkan banyak pula teman-teman penulis yang seorang Bobotoh pun memakai jersey KW Arema saat futsal, karena perlu diakui dari tahun ke tahun desainnya hampir selalu lebih bagus daripada jersey Persib. Mau bukti? Mungkin kalian bisa mampir dan tanyakan sendiri ke pemilik kios-kios jersey di Stadion Persib Jalan Ahmad Yani.
Dan perlu kalian tahu pula, walaupun selalu dilarang datang oleh Panpel Persib dan pihak keamanan, tetapi teman-teman Aremania yang tak beratribut selalu datang langsung ke stadion saat Persib vs Arema, duduk tersebar berdampingan dengan Bobotoh di tribun Timur dan Samping VIP tanpa pernah kami usik.
Tulisan ini bukan hanya untuk Aremania, tapi untuk seluruh supporter di Indonesia yang masih saja mau meneruskan dan memelihara rivalitas yang bodoh ini.
Sampai kapan kalian terus memelihara rivalitas kebablasan ini? Apakah sampai anak, cucu, keluarga atau orang-orang terdekat kalian menjadi korban juga seperti (alm.) Ricko dan (alm.) Haringga?
Tolong hentikan rivalitas kebablasan ini, sudah terlalu banyak darah yang terbuang percuma.
Seperti yang dikatakan oleh legenda Timnas Indonesia dan Persija, Bambang Pamungkas, "Tidak ada satupun kemenangan dalam pertandingan sepakbola yang sebanding dengan nyawa".
Bagaimanapun, sepakbola itu sebuah hiburan duniawi, syarat untuk bisa terus menikmatinya adalah dengan terus hidup di dunia.
Damailah seluruh supporter Indonesia!
Lebih baik kita bersatu dan mengawal PSSI agar sepakbola kita bisa lebih maju kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H