Tim Nasional Indonesia akan melakoni pertandingan ujicoba internasional (FIFA Match Day) pertamanya di tahun 2019 menghadapi Myanmar pada tanggal 25 Maret 2019 nanti. Pertandingan yang akan dilangsungkan di Stadion Mandala Thiri, Myanmar ini akan menjadi laga debut bagi Simon McMenemy menukangi tim nasional Indonesia senior.
Menjelang laga tersebut, Simon McMenemy memanggil 27 pemain dan mengagendakan pemusatan latihan di Australia dan Bali dari tanggal 6 -- 21 Maret 2019.
Pemain yang dipanggil tersebut dikumpulkan di Bali pada tanggal 6 Maret 2019 dan malamnya langsung bertolak ke Perth, Australia. Pemusatan latihan di Australia ini akan berlangsung hingga tanggal 17 Maret 2019, di sana timnas diagendakan melakukan 2 kali laga ujicoba, salah satunya dengan klub Perth Glory FC. Selanjutnya pemusatan latihan dilanjutkan di Bali hingga keberangkatan timnas ke Myanmar tanggal 21 Maret 2019.
Dari 27 pemain yang dipanggil tersebut, 2 orang pemain izin tidak mengikuti pemusatan latihan di Australia, mereka adalah Yanto Basna dan Hansamu Yama.
Yanto Basna saat ini sedang menjalani pramusim bersama klub kasta teratas Liga Thailand, Sukhothai FC. Sedangkan Hansamu Yama izin karena akan melangsungkan pernikahan di Mojokerto.
Seperti yang sudah diduga sebelumnya, Simon McMenemy merupakan pelatih yang cerdas, karena mau untuk memanggil beberapa muka-muka baru ke dalam tim nasional.
Berikut merupakan tiga pemain debutan yang dipanggil oleh Simon McMenemy untuk laga FIFA Match Day melawan Myanmar besok:
Alsan Sanda
Sebenarnya pemain yang sempat mengenyam bangku kuliah di Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang ini mengawali karier profesionalnya bersama Bali United di musim 2016/2017 dengan posisi sebagai penyerang, namun kejeniusan Indra Sjafri (pelatih Bali United saat itu) membuat Alsan Sanda berevolusi menjadi seorang full back kiri yang terkenal cepat, disiplin, cadas dan kemampuan tekel tanpa kompromi ke lawan hingga saat ini.
Tahun 2017 lalu menjadi musim yang luar biasa baginya karena membawa Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1. Total selama 2 musim memperkuat Bhayangkara FC, pemain bernomor punggung 17 ini bermain sebanyak 51 pertandingan, dengan mnecetak 3 gol, 1 assist dan 9 kartu kuning.
Pemain yang pada Januari 2018 hampir melakukan trial di klub Liga Jepang, Tokyo FC ini akan bersaing dengan beberapa nama seperti Johan Ahmat Farizi, Ruben Sanadi dan Ricky Fajrin di pos full back kiri Tim Nasional Indonesia.
Wahyu Subo Seto
Pemain kelahiran Surabaya, 16 Juli 1993 yang merupakan anak dari legenda Persebaya Surabaya, Yusuf Ekodono dan juga adik dari pemain Persebaya, Fandi Eko Utomo ini merupakan salahsatu pemain yang bisa bermain di beberapa posisi khusunya di lini tengah permainan.
Khusus di Bhayangkara FC sendiri, Wahyu Subo Seto lebih sering ditempatkan di posisi gelandang bertahan. Total selama dua musim memperkuat Bhayangkara FC, dia sudah bermain sebanyak 63 pertandingan, mencetak 1 gol dan 2 assist, serta 10 kartu kuning dan 1 kartu merah.
Wahyu Subo Seto akan bersaing dengan beberapa nama lainnya, yaitu Rizky Pellu, Zulfiandi, Arthur Bonai dan bahkan Manahati Lestusen untuk mengisi salahsatu pos gelandang bertahan di Tim Nasional Indonesia.
Otavio Dutra
Walaupun belum disahkan menjadi WNI, dipanggilnya Otavio Dutra ke dalam skuad Tim Nasional sepertinya sudah menandakan bahwa proses naturalisasi Dutra berjalan dengan lancar.
Pada Liga 1 2018 kemarin, Dutra menjadi bagian penting dalam formasi Djajang Nurdjaman di Persebaya Surabaya, bermain di 23 pertandingan dengan 2 gol dan 4 kartu kuning, serta beberapa kali menjadi kapten tim membuktikan bahwa di usianya yang menginjak 36 tahun Februari ini dia masih ada dalam level top performanya.
Di skuad Tim Nasional, Otavio Dutra akan bersaing dengan Fachruddin Aryanto, Hansamu Yama, Yanto Basna, Manahati Lestusen dan Ricky Fajrin untuk memperebutkan posisi bek tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H