Dengan saling terbiasanya kedua supporter bertemu di stadion walaupun dalam jumlah sedikit, peluang perdamaian diantara kedua supporter akan lebih cepat terlaksana. Bukan tidak mungkin dari 50 orang supporter away tersebut akan terus berkembang sampai akhirnya warna biru dan oranye bisa benar-benar duduk berdampingan di dalam stadion tanpa harus ada pengamanan lagi.
Melupakan Segala Kejadian di Masa Lalu dan Membuka Lembaran Baru
Rivalitas yang terjalin sejak tahun 2001 mungkin menyisakan dendam dan luka yang begitu dalam. Namun dengan melupakan segala kejadian di masa lalu dan membuka lembaran baru, maka rivalitas kebabalasan ini akan berhenti dan berubah menjadi rasa persaudaraan yang kuat.
Bobotoh dan The Jak bisa belajar dari hubungan Bonek dan LA Mania yang saat ini semakin akrab setelah kedua supporter membuka lembaran baru dan melupakan kejadian suram di masa lalu.
Menahan Diri di Sosial Media
Sosial media merupakan pedang bermata dua, betapa banyak kejadian memilukan bersumber dari provokasi di sosial media. Begitupun dengan permasalahan Bobotoh dan The Jak, banyak tawuran, penghadangan, sweeping dan aksi kekerasan lainnya yang disebabkan oleh provokasi di media sosial.
Maka dari itu, kedua supporter harus lebih menahan diri dari segala bentuk provokasi, apakah itu dari opini pribadinya ataupun menyebarkan dari orang lain. Dengan ademnya obrolan Bobotoh dan The Jak di sosial media, maka potensi adanya kejadian kekerasan di dunia nyata akan semakin kecil.
Ya, begitulah pendapat penulis soal rivalitas kebablasan ini, tulisan ini bukan hanya untuk Bobotoh dan The Jak, tetapi juga untuk seluruh supporter di Indonesia, khususnya Bonek, Aremania, Brajamusti, Maident, Pasoepati, BCS, Slemania, dll.
Hentikan semua Rivalitas kebablasan ini, karena seperti yang diucapkan oleh Bambang Pamungkas, "Tidak ada satupun pertandingan sepakbola yang seharga dengan nyawa manusia".Â
Untuk kalian supporter goblog yang masih ingin mempertahankan rivalitas kebablasan ini, saya hanya ingin bertanya, "Sampai kapan? Sampai anggota keluargamu juga menjadi korban?"
Akhir kata, mari kita berdoa untuk (Alm.) Haringga agar semua amal ibadahnya diterima dan ditempatkan di Surga-Nya. Aamiin.