Mohon tunggu...
Nopian Teguh Susyanto
Nopian Teguh Susyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Janji Untuk Sebuah Kehormatan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Membaca Jalan Pikiran Egy Maulana Vikri

14 Maret 2018   08:15 Diperbarui: 14 Maret 2018   15:57 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup selalu penuh pilihan, begitu juga dengan bintang muda Tim Nasional Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri. Pemain kelahiran Medan yang belum genap berusia 18 tahun ini sebelumnya memang mengatakan bahwa dirinya belum mau untuk bermain di Liga Indonesia dan akhirnya memilih bergabung dengan klub kasta tertinggi Polandia, Lechia Gdansk setelah sebelumnya sempat dikaitkan dengan AS Saint Ettiene, AS Monaco dan Legia Warszawa. Bergabungnya Egy ke klub Eropa tentunya menjadi sebuah kabar gembira bagi seluruh pecinta sepakbola Indonesia. Keputusan Egy yang memilih merantau ke luar negeri tentunya merupakan keputusan yang tepat di tengah situasi sepakbola Indonesia yang belum sepenuhnya profesional. Lalu apa alasan Egy Maulana Vikri lebih memilih bergabung dengan Lechia Gdansk? Mungkin saja karena alasan-alasan di bawah ini:

1. Kesempatan Bermain dan Batu Loncatan

Banyak pemain muda potensial yang layu sebelum berkembang, kebanyakan dari mereka salah menentukan klub yang akan dibelanya setelah menorehkan prestasi yang gemilang di level junior.  Mereka bergabung dengan klub-klub besar yang memiliki tuntutan untuk selalu bisa memenangkan gelar juara dengan cepat dan instan dalam satu musim kompetisi, sehingga akhirnya pelatih harus berpikir dua kali saat merotasi pemain dan lebih memilih memainkan pemain-pemain yang berpengalaman. Kesempatan bermain yang sedikit akhirnya membuat pemain muda tidak terbina dengan baik dan  layu sebelum mereka merasakan kompetisi yang sesungguhnya.

Hal tersebut nampaknya menjadi fokus dari Egy, walaupun prestasi Timnas Polandia berada dalam kategori lumayan di Eropa maupun dunia, namun liga mereka masih kalah tenar jika bandingkan dengan Liga Top Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman dan Spanyol. Begitupun juga dengan Lechia Gdansk yang bisa dikatakan masuk dalam kategori  klub medioker karena prestasinya yang belum pernah menjadi juara di Liga dan saat ini posisinya hanya berada di peringkat 12 dari 16 klub di Liga Ekstrakala. 

Status Liga Polandia dan Lechia Gdansk tersebut membuat keputusan Egy untuk bergabung sudah sangat tepat, karena potensi Egy untuk bisa mendapatkan menit bermain lebih besar dibandingkan jika dia bergabung dengan klub-klub Liga Top seperti Spanyol dan Prancis. Sehingga diharapkan nantinya jika Egy bisa terus mendapatkan menit bermain dan mampu mengasah potensinya dia bisa menjadikan Lechia Gdansk sebagai batu loncatan untuk selanjutnya berkarier di Liga Top Eropa.

2. Klub dengan Sejarah Panjang dan Supporter yang Loyal

Salahsatu impian dari semua pemain sepakbola adalah bisa bermain di klub yang mempunyai sejarah panjang dan bisa tampil di hadapan ribuan supporter yang hadir di dalam stadion. Lechia Gdansk memiliki kedua hal tersebut, klub ini berdiri di tahun 1945, yang berati usianya sudah memasuki 73 tahun. Perjalanan 73 tahun tersebut tentunya bukan perjalanan yang singkat, banyak sejarah yang sudah mereka catatkan dalam persepakbolaan Polandia. 

Dilansir dari panditfootball.co.id, walaupun klub ini memang masih dianggap klub medioker karena belum pernah menjuarai liga domestik, bahkan baru promosi kembali ke  Liga Ekstrakala pada tahun 2008, Lechia Gdansk adalah klub yang pernah menjuarai Polish Cup pada tahun 1983 sehingga menjadi salahsatu perwakilan Polandia di Kualifikasi Piala Winner. Yang lebih hebatnya lagi, Lechia Gdansk mendapatkan gelar tersebut saat mereka masih bermain di Divisi 3 Liga Polandia.

Selain memiliki sejarah panjang, Lechia Gdansk pun mempunyai fasilitas stadion yang luar biasa. Markas mereka, Energa Gdansk Stadium berkapasitas 43.600 penonton dan masuk dalam kategori 4 yang berarti merupakan stadion dengan fasilitas yang super baik. Loyalitas supporter mereka-pun tidak perlu diragukan, dari kapasitas stadion 43.600, Lechia Gdansk mempunyai rataan penonton home sebesar 15.000 penonton/pertandingan.

3. Lechia Gdansk Pernah Memiliki Pemain Asal Asia

Rasa nyaman tentunya menjadi salahsatu faktor dalam menggapai keberhasilan pemain saat bergabung dengan klub barunya. Hal itu-pun yang juga dipikirkan oleh Egy, dia tahu bahwa Lechia Gdansk dahulu pernah memiliki pemain asal Asia bernama Tsubasa Nishi (2014-2016) dan Daisuke Matsui (2013). Walaupun dilansir dari transfermarket.co.uk saat ini Tsubasa dan Matsui sudah pergi dari Lechia Gdansk (saat ini ini Tsubasa bermain di MFK Zemplin Michalovce dan Matsui di Yokohama FC) dan latar belakang mereka yang berasal dari Jepang, setidaknya Lechia Gdansk sudah tahu bagaimana cara memperlakukan pemain asal Asia termasuk Egy nantinya.

4. Terdapat Mantan Bintang Juventus

Bermain dengan pemain-pemain bintang yang berpengalaman tentu juga menjadi harapan dari para pemain muda. Saat ini Lechia Gdansk diperkuat oleh mantan bintang Juventus tahun 2010-2012, Milos Krasic. Walaupun secara usia sudah tidak muda lagi dan permainannya yang tidak sebaik dulu, setidaknya Egy bisa banyak mengambil pengalaman dari Milos Krasic, sehingga diharapkan akan terjadi transfer ilmu yang membuat permainan Egy semakin matang.

5. Kota Gdansk yang Ramah Terhadap Imigran

Bermain di luar negeri tentunya penuh dengan resiko, apalagi latar belakang Egy yang seorang Muslim dan berasal dari Asia. Namun sepertinya Egy tidak perlu khawatir akan hal tersebut, dilansir dari panditfootball.co.id, Lechia Gdansk ber-homebase di pantai utara Polandia, tepatnya di Kota Gdansk. Kota ini dikenal sebagai kota yang ramah pada imigran, banyak imigran dari Suriah, Ukraina, Georgia dan Belarusia yang masuk ke kota ini dan mendapat perlakuan yang baik dari warga dan pemerintah setempat. Melihat fakta  tersebut akan membuat Egy bisa hidup dengan nyaman dan tenang di Polandia tanpa harus khawatir mendapatkan intimidasi atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.

Melihat alasan-alasan di atas rasanya membuat keputusan Egy memilih bergabung dengan Lechia Gdansk bisa dinilai tepat. Semoga Egy bisa mengembangkan semua potensi yang dia miliki sehingga bukan tidak mungkin nantinya dia bisa bermain di klub besar Eropa seperti Internazionale Milan dan Athletico Madrid dalam beberapa tahun kedepan. Good Luck, Egy Maulana Vikri!!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun