Mohon tunggu...
Nopia Fitri Ayu 119
Nopia Fitri Ayu 119 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menonton Anime adalah Hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengantar Filsafat Dakwah dan Keilmuan Dakwah

19 September 2024   18:35 Diperbarui: 19 September 2024   18:39 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

A. Definisi dan Ruang Lingkup Filsafat Dakwah

Dalam bahasa Inggris, filsafat berasal dari kata "philosopy" dan dalam bahasa Yunani, "philosophia", yang berarti "cinta akan kebijaksanaan" atau "philia" atau "persahabatan", dan "sofos", yang berarti "kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis dari pemahaman.  Filosafat adalah bidang ilmu pengetahuan yang mencari solusi untuk masalah yang tidak dapat ditangani oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah tersebut di luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa. Filsafat adalah hasil dari upaya manusia untuk memahami atau mendalami hakikat secara radikal, mendalam, dan sistematis.

Karena filsafat berarti berpikir, itu penting untuk memiliki kemampuan untuk berpikir. Filsafat adalah ilmu tentang wujud melalui sebab-sebabnya yang jauh (al-maujudah bi al-'ilal al-ba'idah), atau pengetahuan yang pasti tentang sebab-sebab dari semua hal.

Kata " -- -- " dalam Al-Qur'an berasal dari kata "dakwah", yang secara lughawi memiliki makna yang sama dengan kata "al-nida", yang berarti menyeru atau memanggil.

Menurut pakar dakwah Syekh Ali Mahfuz, dakwah berarti mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk Allah SWT. Dia mengajak mereka untuk melakukan kebaikan dan petunjuk Allah SWT, mengajak mereka untuk melakukan kebiasaan baik dan melarang mereka dari kebiasaan buruk agar mereka mendapatkan keberuntungan baik di dunia maupun di akhirat. Ali Mahfuz mengatakan bahwa dakwah itu lebih dari sekadar ceramah dan pidato. Namun, dakwah lisan mungkin sama dengan keduanya. Selain itu, dakwah juga mencakup tulisan (bi al qalam) dan perbuatan (bi al hal wa al qudwah). Menurut M. Quraisy Shihab, untuk mewujudkan sistem tersebut, masyarakat harus memiliki kesadaran atau keinsafan untuk mengubah keadaan dari yang buruk menjadi yang baik.

Dilihat dari definisi kedua kata di atas, filsafat dakwah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dakwah (tujuan dakwah, mengapa komunikasi dan transformasi ajaran dan nilai-nilai Islam diperlukan, dan bagaimana orang yang didakwahi dapat menjadi manusia yang baik dalam arti beriman, berakhlul, dan berakhlak mulia) dan tanggapan terhadap dakwah yang dilakukan oleh para da'i dan mubalig.

B. Konsep Dasar dan Struktur Bangunan Keilmuan Dakwah

Berikut ini adalah penjelasan tentang konsep dasar dan struktur bangunan keilmuan dakwah, yang mencakup beberapa elemen penting yang saling terkait dalam memahami dan mengembangkan praktik dakwah:

Konsep Dasar Filsafat Dakwah

1. Definisi Filsafat Dakwah: Filsafat dakwah adalah kajian yang mendalam tentang prinsip, metode, dan tujuan dakwah dalam Islam. Ini mencakup analisis kritis tentang bagaimana ajaran Islam disampaikan dan diterima oleh masyarakat, serta peran da'i dalam proses tersebut.

2. Tujuan utama filsafat dakwah adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana dakwah dapat dilakukan dengan baik dan untuk membekali para da'i dengan pengetahuan yang mereka butuhkan.

3. Aspek Kajian: Filsafat dakwah mencakup beberapa aspek penting. Ini adalah ontologi, yang mempelajari hakikat dakwah dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Epistemologi, yang mempelajari cara pengetahuan tentang dakwah diperoleh. Aksiologi, yang mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam praktik dakwah. 

Struktur Bangunan Keilmuan Dakwah

1. Objek Material dan Formal: Objek Material mencakup ajaran Islam, Tuhan, manusia, dan lingkungan, dan merupakan topik utama studi filsafat dakwah. Objek Formal mencakup cara berpikir dan metodologi yang digunakan dalam kajian dakwah, termasuk prinsip-prinsip dasar yang berasal dari Al-Qur'an sebagai sumber utama.

2. Interdisipliner: Dakwah adalah disiplin ilmu yang bekerja sama dengan banyak bidang, seperti komunikasi, sosiologi, psikologi, dan manajemen. Ini membantu memahami dinamika dakwah dalam konteks sosial yang lebih luas.

3. Metode Berpikir: Filsafat dakwah harus berpikir secara sistematis dan logis. Ini mencakup pemahaman dan penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari melalui penggunaan akal dan hati (dzikir).

4. Praktik dan Teori: Struktur keilmuan dakwah juga mencakup penciptaan teori yang dapat digunakan untuk membuat strategi dakwah yang efektif.

Oleh karena itu, filsafat dakwah berfungsi sebagai teori dan pedoman praktis bagi para da'i untuk menyampaikan pesan Islam secara efektif kepada masyarakat.

C. Hubungan antara Filsafat Dakwah dan Keilmuan Dakwah

Keilmuan dakwah dan filsafat dakwah memiliki hubungan yang erat dan saling mendukung. Hubungan ini dijelaskan oleh beberapa poin penting berikut:

  • Filsafat sebagai Dasar Keilmuan: Filsafat dakwah berfungsi sebagai landasan teoritis bagi keilmuan dakwah. Untuk memahami berbagai aspek dakwah, seperti ontologi, epistemologi, dan aksiologi, ia menyediakan kerangka berpikir sistematis dan metodologis. Oleh karena itu, filsafat menjadi dasar yang penting untuk pembentukan teori-teori dakwah.
  • Pengembangan Teori Dakwah: Filsafat dakwah berkontribusi pada pembentukan teori-teori yang membantu memahami dan menganalisis praktik dakwah dalam konteks sosial yang lebih luas. Ini mencakup berpikir kritis tentang cara terbaik untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat.
  • Aplikasi Praktis: Filsafat dakwah tidak hanya teoritis tetapi juga berguna di dunia nyata. Ia memberikan pedoman kepada para da'i dan lembaga dakwah untuk membuat rencana dan metode yang sesuai dengan keadaan masyarakat saat ini, seperti penggunaan media sosial dan teknologi informasi dalam penyampaian pesan.
  • Interaksi dengan Ilmu Lain: Keilmuan dakwah adalah disiplin ilmu yang multidisipliner, melibatkan pandangan dari bidang seperti komunikasi, sosiologi, dan psikologi. Filsafat dakwah memainkan peran penting dalam menggabungkan pandangan dari berbagai disiplin ilmu ini untuk meningkatkan pemahaman kita tentang praktik dakwah.

Secara keseluruhan, filsafat dakwah memberikan landasan teoritis dan metodologis yang diperlukan untuk pengembangan keilmuan dakwah yang efektif yang dapat menjawab tantangan zaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun