3. Aspek Kajian: Filsafat dakwah mencakup beberapa aspek penting. Ini adalah ontologi, yang mempelajari hakikat dakwah dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Epistemologi, yang mempelajari cara pengetahuan tentang dakwah diperoleh. Aksiologi, yang mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam praktik dakwah.Â
Struktur Bangunan Keilmuan Dakwah
1. Objek Material dan Formal: Objek Material mencakup ajaran Islam, Tuhan, manusia, dan lingkungan, dan merupakan topik utama studi filsafat dakwah. Objek Formal mencakup cara berpikir dan metodologi yang digunakan dalam kajian dakwah, termasuk prinsip-prinsip dasar yang berasal dari Al-Qur'an sebagai sumber utama.
2. Interdisipliner: Dakwah adalah disiplin ilmu yang bekerja sama dengan banyak bidang, seperti komunikasi, sosiologi, psikologi, dan manajemen. Ini membantu memahami dinamika dakwah dalam konteks sosial yang lebih luas.
3. Metode Berpikir: Filsafat dakwah harus berpikir secara sistematis dan logis. Ini mencakup pemahaman dan penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari melalui penggunaan akal dan hati (dzikir).
4. Praktik dan Teori: Struktur keilmuan dakwah juga mencakup penciptaan teori yang dapat digunakan untuk membuat strategi dakwah yang efektif.
Oleh karena itu, filsafat dakwah berfungsi sebagai teori dan pedoman praktis bagi para da'i untuk menyampaikan pesan Islam secara efektif kepada masyarakat.
C. Hubungan antara Filsafat Dakwah dan Keilmuan Dakwah
Keilmuan dakwah dan filsafat dakwah memiliki hubungan yang erat dan saling mendukung. Hubungan ini dijelaskan oleh beberapa poin penting berikut:
- Filsafat sebagai Dasar Keilmuan: Filsafat dakwah berfungsi sebagai landasan teoritis bagi keilmuan dakwah. Untuk memahami berbagai aspek dakwah, seperti ontologi, epistemologi, dan aksiologi, ia menyediakan kerangka berpikir sistematis dan metodologis. Oleh karena itu, filsafat menjadi dasar yang penting untuk pembentukan teori-teori dakwah.
- Pengembangan Teori Dakwah: Filsafat dakwah berkontribusi pada pembentukan teori-teori yang membantu memahami dan menganalisis praktik dakwah dalam konteks sosial yang lebih luas. Ini mencakup berpikir kritis tentang cara terbaik untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat.
- Aplikasi Praktis: Filsafat dakwah tidak hanya teoritis tetapi juga berguna di dunia nyata. Ia memberikan pedoman kepada para da'i dan lembaga dakwah untuk membuat rencana dan metode yang sesuai dengan keadaan masyarakat saat ini, seperti penggunaan media sosial dan teknologi informasi dalam penyampaian pesan.
- Interaksi dengan Ilmu Lain: Keilmuan dakwah adalah disiplin ilmu yang multidisipliner, melibatkan pandangan dari bidang seperti komunikasi, sosiologi, dan psikologi. Filsafat dakwah memainkan peran penting dalam menggabungkan pandangan dari berbagai disiplin ilmu ini untuk meningkatkan pemahaman kita tentang praktik dakwah.
Secara keseluruhan, filsafat dakwah memberikan landasan teoritis dan metodologis yang diperlukan untuk pengembangan keilmuan dakwah yang efektif yang dapat menjawab tantangan zaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H