Apalagi apabila di sajikan untuk menjamu tamu resmi, harus ada prosesi yang harus dilakukan, baik cara penyajian dan cara menyantapnya. Boleh saja cara orang minum teh dengan cara apapun, termasuk dengan cara alakadarnya, akan tetapi ritual tradisional minum teh bersama di Jepang dalam rangka menjamu tamu istimewanya tetap terpelihara dan menjadi sejarah bahwa negara tersebut memiliki ritual tradisional yang di kagumi oleh banyak orang dan banyak negara serta bisa saja nantinya menjadi sebuah warisan dunia. Bisakah Palembang seperti itu dengan Pempeknya ? jawabnya pasti bisa dan tidak ada kata terlambat untuk itu.
Membangun ritual tradisional makan pempek rasanya tidak kalah hebatnya dengan membangun LRT dan menyulap Jakabaring sebagai pusatnya olahraga di Indonesia. Membangun ritual tradisional makan pempek untuk menjamu tamu-tamu kehormatan juga memiliki nilai jual yang mumpuni apabila di kelola dengan baik. Dampaknya lebih hebat di banding booming bakso beranak atau pempek beranak yang akhir-akhir ini menjadi menu favorit masyarakat Palembang.