Kesenian ondel ondel di tengah modernisasi Jakarta

ABSTRAK

 

Ondel-ondel merupakan kesenian tradisional yang berasal dari Jakarta yang dimana banyak pelajaran yang dapat diambil disana, Di tengah ramainya modernisasi dan masuknya budaya asing ke Jakarta membuat tradisi dan budaya lokal tergeser oleh budaya asing, dan anak muda tidak tertarik dengan  tradisi dan budaya lokal.

 

ONDEL ONDEL 

 

Ondel ondel merupakan kesenian yang berasal dari Jakarta yang sudah ada sejak jaman dahulu kala. Betawi merupakan suku yang mendiami Jakarta yang kebudayaannya berasal dari berbagai akulturasi budaya dar berbagai suku, seperti Jawa, Sunda, bahkan Tionghoa dan Arab. Hal inilah yang membuat tradisi dan kesenian betawi melimpah, salah satunya adalah ondel ondel ini.

 

Ondel-ondel selalu dikaitkan dengan hal hal magis, awalnya ondel-ondel merupakan simbolis dari penjaga kampung, mencegah wabah, dan bahaya, hal inilah yang menyebabkan ondel-ondel digambarkan dengan wajah yang menyeramkan. Seiring perkembangan zaman dan juga perubahan generasi banyak membuat beberapa kesenian atau tradisi ditinggalkan oleh generasi muda sekarang, mungkin mereka beranggapan bahwa kesenian lama adalah hal yang kuno dan ketinggalan zaman. Padahal dari berbagai seni tradisi banyak pelajaran yang dapat diambil, misalnya dari tarian ondel-ondel yaitu mengajak masyarakat untuk menjunjung hidup bersih dari kejahatan yang mampu merusak struktur kehidupan masyarakat.

 

Namun, ditengah ramainya modernisasi dan juga budaya asing masuk ke dalam masyarakat Jakarta. Masih banyak orang yang menjunjung tinggi tradisi dan juga kesenian di Jakarta salah satunya adalah tempat yang saat itu saya kunjungi yang bernama Setu babakan yang terletak di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Disana banyak menampilkan  berbagai macam pertunjukan dan juga budaya Betawi, terdapat juga museum Betawi disana, dan banyak sekali anak anak muda, anak kecil, bahkan orang tua yang pergi kesana untuk menyaksikan dan melihat budaya Betawi. Hal ini membuktikan bahwa walaupun modernisasi sangat cepat dan banyak budaya yang masuk ke Jakarta, tetapi masyarakat Jakarta masih tertarik untuk melihat dan menyaksikan budaya Betawi.