Mohon tunggu...
Nopa Arlianti
Nopa Arlianti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

“Kota Dingin” Sapaannya

30 September 2015   21:18 Diperbarui: 30 September 2015   21:22 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber foto: www.journeytoindonesia.net

 

“Kota dingin” begitu sebutan hangatnya, yang selalu menyapa setiap hari-hari menjadi sejuk hawanya.

Yah...Kota ini merupakan kota yang tak terlupakan olehku dimana aku terlahir dan dibesarkan disana. Kota yang sedikit sulit dijamah kealamiannya menunjukkan betapa kota ini ingin selalu menjadi asri dimata para yang memandangnya. Takengon namanya. Letaknya di ujung sumatera, tepatnya di Aceh Tengah. Kota ini dikelilingi gunung-gunung, sehingga udaranya benar-benar terasa sejuk.

Ditengah kota Takengon terdapat sebuah danau. Danau Laut Tawar sebutannya. Danau ini merupakan simbolis dari kota dingin ini. Warga daerah ini terkadang memanfaatkan wilayah danau yang menjadi salah satu tempat mata pencaharian keluarga. Danau Laut Tawar memiliki sejarah tentang kota dingin ini yang kisahnya telah diabadikan secara turun temurun dan terus menerus disampaikan secara regenerasi. Baik disampaikan secara kekeluargaan bahkan sampai dimasukkan dalam salah satu mata ajaran pendidikan formal.

Selain kota dengan pemandangan danau yang memukau, daerah ini merupakan salah satu daerah bercocok tanam yang memiliki prospek bagus. Hal ini karena wilayahnya dengan dataran tinggi dan daerah dengan unsur hara tanah yang cukup subur. Karena kesuburan tanahnya, menjadikan daerah ini sebagai penghasil berbagai jenis tanaman, terutama sayuran segar yang dikirim ke berbagai kota. Sebenarnya kota yang masih asing namanya dikalangan masyarakat indonesia ini, merupakan salah satu kota penghasil terbesar biji kopi. Ya......kopi gayo namanya. Kopi merupakan ladang terbesar yang dimiliki warga di daerah ini dibandingkan dengan tanaman lain. Sehingga wilayah ini lebih dikenal dengan sebutan penghasil kopi.

Well..dulunya kota ini merupakan kota yang benar-benar sejuk, dimana sangat jarang sekali orang merasakan hawa panas seperti di banyak kota-kota lain di Indonesia. Bahkan untuk keluar rumah di siang haripun orang jarang melepas jacket. Namun, saat ini semua berubah seiring bergantinya generasi yang menjadi lebih kreatif.

Kota dingin ini mulai dikenal khalayak ramai yang biasanya akan dikunjungi pada waktu-waktu tertentu oleh banyak orang. Suatu kebanggaan jika daerah ini menjadi objek wisata yang mulai terkenal dan dikunjungi banyak orang. Namun, terkadang karena kelalaian bersama jadi sering melupakan betapa pentingnya menjaga dan melestarikan alam sehingga tidak menghilangkan asrinya kota dingin itu.

Belum terlambat sebenarnya untuk tetap menjadikan kota dingin sebagai kota yang benar-benar sejuk kembali. Kota yang akan terus menjadi penghasil berbagai jenis tumbuhan khas daerah dingin. Berharap suatu hari akan ada peningkatan potensi daerah ini untuk menjadi salah satu objek wisata yang dikenal dunia tanpa mengganggu kelestarian alamnya dan merubah esensinya dari kota dingin itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun