Mohon tunggu...
Noor Wakhidah
Noor Wakhidah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sebatas argumen

SUKSES

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suamiku Sayang, Suamiku Teladan

10 Juli 2020   10:44 Diperbarui: 10 Juli 2020   10:35 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya Muchdhor ,  lahir di Semarang, pada tanggal 4 November 1959. Beliau putra ke-4 dari 5 bersaudara dari pasangan Dhori dan Suparti . Keadaan keluarganya yang kurang ekonomi nya membuatnya harus bekerja keras banting tulang untuk bisa masuk sekolah SD seperti teman -- temannya.

Akhirnya di umur 9 Th beliau baru bisa masuk di SD Kartini Tambak Lorok , Semarang dengan biaya sendiri . Di dalam kesehariannya beliau bekerja jualan ikan dipasar Ikan Pathok dan Pasar ikan Kobong Semarang sebelum berangkat ke sekolah dan sepulang sekolah untuk memenuhi kebutuhannya sehari -- harinya disamping juga untuk membantu ibunya .

Pada Tahun 1975  beliau lulus dari SD yang akhirnya dilanjutkan ke sekolah Menengah Ekonomi Pertama Negeri Semarang  ( SMEP ) , lulus dari SMEP Tahun 1978 dilanjutkan ke SMEA Pembina Negeri Semarang lulus Tahun 1981. Setelah lulus dari SMEA Pembina Th 1981 , beliau mengikuti kursus Administrasi Niaga dan Tata buku selama 1 Tahun .           Pada awal tahun 1983 beliau melamar kerja di BRI dan PT. Persero Pertani Semarang . Dari ke duanya beliau diterima semua , tetapi beliau lebih memilih bekerja di PT. Pertani Persero Semarang .

Awal perjalanan kariernya beliau bekerja diSemarang ,Tahun 1989  beliau dipindah tugas  di PT.Pertani Bonjot  Krasak Jepara . Dua tahun bekerja di Krasak Jepara , beliau di pindah  lagi ke  Semarang . Dua Tahun di Semarang beliau dipindah tugas lagi ke Kaliwungu Kendal  Tahun 1995 beliau dipindah tugas lagi ke Pemalang . Beliau seorang pekerja yang tangguh .yang dalam bekerja selalu tidak kenal waktu . Kerja bagi beliau adalah ibadah yang kelak akan dipertanggung jawabkan dihadapan Alloh SWT.

Pada tahun 1996 akhirnya beliau menikah dengan keponakan temannya yang bernama Noor Wakhidah dari desa Kalipucang Kulon , Welahan , Jepara anak dari pasangan Asmadi dan Zuriyah . Dari hasil pernikahannya dikaruniai 4 Putri , yang pertama bernama Aghnia Paramitha , usia s23 th , masih kuliah di Undip Semester 8 . Putri ke dua bernama Adila Fahma Umatasari , usia 20 th , masih kuliah di Polytekkes Semarang , semester 4 , yang ke tiga bernama Khabibah Darojatul Ulya , usia 17 th  , pendidikan cuma tamatan SMP Islam Al - hikmah Mayong , yang  ke empat  bernama Askhia Lidini , usia 11 th masih sekolah di SD Negeri Kalipucang  Kulon Welahan Jepara .

Selama berumah tangga banyak sekali suka dukanya dari karyawan biasa sampai diangkat menjadi kepala / manager pada th 2002 , hamilnya anak ke tiga . Meskipun beliau diangkat menjadi manager , dalam bekerjanya  tetap seperti saat menjadi karyawan biasa . Beliau tak malu untuk bersama  - sama dengan tenaga buruh menyapu lantai jemuran , mem -- belikan jajan , makanan, bahkan beliau tak malu menjemput tenaga buruh wanita dengan menggunakan mobil pick up yang ditemani istrinya .

Suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan penuh  pengabdian , tanggung jawab tanpa mengenal waktu . Dimana pada saat  hari libur Sabtu, Ahad pun  beliau masih tetap bekerja mengawasi tenaga buruhnya . Meskipun beliau sudah menjadi manager tapi gaya hidupnya masih seperti dulu saat beliau belum diangkat menjadi manajer.

Tahun 2009 saat kelahiran anak nya yang ke empat beliau dipindah tugaskan di kota Kalimanah Purbalingga . Dalam bekerja beliau selalu mengedepankan seduluran, kekeluarga an , kebersamaan . Setiap ada keuntungan dari perusahaan  tidak pernah di makan sendirian.

Beliau selalu memikirkan kesejahteraan para karyawan sehingga beliau mendapat piagam karyawan teladan se -- Indonesia dari PT. PERTANI PERSERO pada tahun 2007 saat masih menjabat di Pemalang . Beliau selalu mengajari istri dan anak -- anaknya untuk menanamkan sikap kesederhanaan , kebaikan . Prinsip beliau adalah hidup untuk mengabdi , melayani , memberi tak harap kembali . Setiap kebaikan dan keburukan akan kembali pada diri sendiri .

Sebagai suami dan ayah  beliau selalu memberikan yang terbaik untuk istrinya dan anaknya . Pada tahun 2012 akhir PT.Pertani persero mengalami resesi , kemunduran akibat direktur utama yang terpilih bukan dari kalangan PT.Pertani sendiri akan tetapi dari Sahyangsri . Akibat nya perusahan mengalami kebangkrutan , lumpuhnya kegiatan  , tak ada lagi gaji untuk karyawan  . Saat itulah peranan manager sangat dibutuhkan untuk memberikan motivasi , semangat pada karyawan .

Meskipun perusahaan di ambang kehancuran  , beliau tetap semangat dalam bekerja . Sampai pada akhir tugasnya tahun 2015 perusahaan masih belum mengalami kemajuan sehingga uang pesangonnya tidak bisa seperti yang diharapkan . Lepas dari masa kerjanya beliau memberikan Rekening BRI yang biasa dipakai saat masih menjabat  sebagai manager.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun