Mohon tunggu...
Noor Wakhidah
Noor Wakhidah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sebatas argumen

SUKSES

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengrajin Batu Bata Desa Kalipucang Kulon di Tengah Wabah Corona

20 April 2020   16:44 Diperbarui: 21 April 2020   08:03 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

by :

Noor Wakhidah 

FDK. Unisnu Jepara

Kalipucang Kulon ( Jepara ) .

Desa Kalipucang Kulon,Welahan,Jepara. Sejak dulu terkenal dengan daerah penghasil batu bata yang  berkualitas tinggi  mutunya. Disana banyak dijumpai pengrajin bata bata bahan baku untuk  bangunan. Belakangan ini batu bata menjadi bisnis yang menggiurkan karena semakin maraknya pembangunan. 

Ditengah wabah corana saat ini , mungkin  bagi sebagian masyarakat, wabah Corona  men jadikan penghasilan  kehidupannya mengalami kesulitan. Apalagi setelah sekarang diterapkan anjuran dari pemerintah "gerakan untuk tetap  dirumah saja ( Lock down ) ".

Banyak sekali ditengah masyarakat  orang yang mengeluh pendapatannya berkurang drastis akibat  adanya wabah corana sekarang ini . Namun tidak demikian yang dialami para pengrajin batu bata di desa Kalipucang Kulon, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara . 

Abdur Rosyid (25 Th),yang memiliki tempat pembuatan batu bata di depan rumahnya ditepi jalan Kalipucang Kulon mengatakan, " Wabah corona tidak ada pengaruhnya dalam menjalan kan aktivitas kerjanya membuat batu bata , Dia tetap menjalankan rutinitasnya membuat batu bata yang seharinya bisa mencapai 1000 biji ". 

Untuk proses pembuatannya, biasanya di mulai dari pengadaan tanah liat , sekam terus dijebor , diaduk - aduk kemudian dicetak . Setelah itu proses berlanjut ke pengeringan dengan penjemuran dibawah Sinar Matahari, sebelum ke proses pengesikan , pembakaran. Dalam setiap kali pembakaran bisa mencapai  6000  - 7000 batu bata .

Disinggung soal harga jual, Abdur Rosyid (25 Th) mengatakan,"Tak ada pengaruhnya , saat ini  penjualan batu bata tetap stabil seperti biasanya sebelum ada wabah corona ,  yaitu berkisar antara  Rp 450.000  - Rp  500.000 " . Para pengrajin batu bata di desa Kalipucang Kulon tidak begitu  merasakan efek dari adanya wabah corana yang saat ini sedang melanda  . 

Suharto (45 Th), perajin batu bata yang lainnya pun juga menuturkan kalo wabah corona tak memberikan pengaruh di dalam menjalankan aktifitasnya sebagai pembuat batu bata .Bahkan Dia mengatakan," Dengan membuat batu bata hidupnya akan selalu sehat karena telah berjemur dibawah teriknya  sinar Matahari pagi " .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun