Mohon tunggu...
Noor saadah
Noor saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Edukasi Cegah Risiko Stunting Dimulai dari Hal Sederhana "Cuci Tangan dengan Baik dan Benar"

30 Agustus 2022   08:15 Diperbarui: 30 Agustus 2022   08:23 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
praktek cuci tangan diluar kelas 

Batola, 2022-Permasalahan stunting di Indonesia masih menjadi pekerjaan besar bagi seluruh dunia. Pasalnya, stunting dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, mulai dari tinggi badan lebih pendek atau kerdil, kecerdasan intelektual, hingga metabolisme tubuh.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga dengan kasus tertinggi di Asia. Angka Stunting diIndonesia mencapai 30,8 persen. Sementara target WHO, angka stunting tidak boleh lebih dari 20 persen. Kasus Stunting pada anak balita masih menjadi masalah kesehatan yang perlu diwaspadai di Indonesia. 

 Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh World Bank, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-Anak (UNICEF), dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), negara-negara miskin dan berkembang memiliki angka kejadian stunting yang cukup besar. Indonesia menjadi salah satunya Banyaknya kasus stunting bisa disebabkan beberapa hal, di antaranya pola makan yang tidak sehat, pola asuh yang kurang baik, hingga kebersihan lingkungan yang tidak terjaga.

 Dari hasil observasi dari Tim pengabdi universitas Muhammadiyah Banjarmasin,ditemukan sejumlah Permasalahan yang hadir di desa rangga surya juga menjadi pencetus kurangnya kualitas kesehatan dan gizi yang baik bagi masyarakat desa rangga surya khususnya dari minimnya air bersih yang dapat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat desa tersebut, salah satu akibatnya adalah yang mana Dari pendataan stunting, terdapat + 15 orang yang mengalami stunting. Dari analisis potensi masalah diatas diketahui Karena kurangnya kesadaran akan kesehatan, maka dari itu kami akan memberikan edukasi dan praktek bersama khususnya kepada anak-anak terkait cara mencuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun.

penyebab itu menunjukkan bahwa stunting dapat dicegah dengan menerapkan kebiasaan sekaligus pola hidup yang sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Hal ini dapat menjadi salah satu tindakan preventif untuk menjaga sanitasi yang baik.Mencuci tangan memakai sabun merupakan tindakan yang paling murah untuk mencegah penyakit diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) pada anak, khususnya di negara berkembang. Seperti negara kita ini.

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dilakukan pada hari kamis, 11 agustus 2022 pukul 08.30-10.30 yang bertempat di SDN Rangga Surya dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah pertama perkenalan Tim pengabdi universitas Muhammadiyah Banjarmasin kepada siswa-siswi SDN Rangga Surya ,menyampaikan apa itu stunting,kemudian Noor sa'adah (Tim pengabdi) melakukan edukasi atau penyuluhan tentang bagaimana cara cuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun,setelah itu mempraktekkan bagaimana cara cuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun yang diiringi dengan nyanyian untuk mempermudah mengingat, lalu siswa dan siswi diarahkan untuk mengikuti langkah-langkah tersebut dan mempraktekkannya diluar kelas. Dengan begitu siswa dan siswi diharapkan bisa mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan imbauan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada waktu-waktu tertentu yang mengharuskan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Beberapa di antaranya:

 1. sebelum dan sesudah makan

 2. sebelum menyuapi si kecil

 3. sebelum menyusui bayi

 4. sesudah buang air 

 5. dan setelah bersin atau batuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun