Kurangnya tindakan tegas dari pihak dinas sosial dan pengelola wisata, bisa menjadi salah satu faktor penyebab maraknya pengemis di objek wisata religi. Dinas sosial seharusnya memiliki peran aktif dalam mengurangi jumlah pengemis dengan berbagai upaya, seperti pembinaan, pemberdayaan ekonomi, dan penegakan peraturan. Tetapi lemahnya penegakan aturan dan kebijakan yang dilakukan oleh pihak dinas sosial sering kali membuat pengemis merasa bebas untuk melakukan kegiatan mengemis. Selain itu pengelola wisata juga sering kali hanya fokus pada peningkatan jumlah pengunjung dan pengelolaan fasilitas, tetapi kurang memperhatikan aspek sosial disekitar lokasi wisata. Minimnya kordinasi dengan dinas sosial dan tidak adanya regulasi khusus yang diterapkan di dalam area wisata sehingga membuka peluang bagi pengemis untuk terus beroperasi di area wisata religi.
2. Sudah tradisi turun menurun
Maraknya pengemis di objek wisata religi juga bisa disebabkan karena adanya tradisi mengemis yang sudah turun temurun. Dalam banyaknya kasus, kegiatan mengemis di objek wisata religi bukan lagi sekedar aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, melainkan telah menjadi suatu pekerjaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Sehingga mereka sudah terbiasa untuk melakukan kegiatan mengemis di objek wisata religi.
3. Adanya pandangan masyarakat tentang amal dan keberkahan
Kawasan religi sering kali dikaitkan dengan keberkahan dan tempat yang suci. Sebagian wisatawan merasa bahwa memberi kepada pengemis di tempat yang suci dianggap lebih berpahala dan berkah untuk yang memberikan. Hal ini secara tidak langsung menciptakan peluang bagi para pengemis, yang memanfaatkan kepercayaan tersebut untuk menarik empati dari para wisatawan. Akibatnya para pengemis lebih memilih objek wisata religi untuk melancarkan aksinya karena berpeluang mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dibanding tempat wisata lain.
4. Adanya sindikat pengemis
Tidak bisa dielakan, fenomena pengemis di objek wisata religi melibatkan sindikat atau pihak tertentu yang memanfaatkan kelemahan individu untuk kepentingan pribadi. Tidak jarang pengemis di objek wisata religi beroperasi secara terorganisir. Anak-anak, lansia, atau individu yang berkebutuhan khusus sering kali jadi sasaran para sindikat untuk menarik simpati para wisatawan.
B. Berikut Solusi Untuk Mencegah Maraknya Pengemis di Objek wisata religiÂ
1. Perlu adanya penegakan aturan yang tegas
Harus adanya penegakan aturan yang jelas yang dibuat oleh pihak pengelola wisata maupun dinas sosial agar pengemis ini bisa ditertibkan, namun aturan yang tegas harus disertai juga dengan pendekatan manusiawi sehingga tidak menimbulkan konflik. Dengan adanya aturan yang tegas dan jelas dan pengawasan yang rutin kawasan objek wisata religi dapat lebih tertib.
2. Edukasi wisatawan