Mohon tunggu...
Nisrina Noor Islami
Nisrina Noor Islami Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pembelajar

Pelajar yang sesekali menulis sebagai hobi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenapa Harus Jadi Guru dan Tutor Freelance Online?

19 Februari 2022   10:52 Diperbarui: 19 Februari 2022   10:54 2712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apa enaknya jadi guru freelance, online pula? Bukannya lebih enak ngajar di sekolah, terus jadi PNS?"

Pertanyaan semacam itu mungkin pernah kita dengar kalau saat ini sedang atau berniat bekerja sebagai guru freelance. Jujur, setahun yang lalu saya punya pertanyaan yang sama. 

Sayangnya, saya tidak tahu apa jawabannya saat itu. Berbeda dari tahun 2022, di tahun 2021 hanya sedikit orang yang saya kenal yang bekerja sebagai guru freelance online, dan tidak banyak cerita pengalaman yang bisa saya temukan di internet.

Oleh karena itu, kali ini saya ingin berbagi pengalaman sebagai seorang guru dan tutor freelance yang mengajar secara online selama setahun terakhir. Siapa tahu tulisan ini bisa menambah sudut pandang untuk kamu yang tertarik menjalani profesi serupa.

Mari kita bahas suka dan dukanya sekarang.

1. Pemasukan yang lumayan besar walau kadang tidak menentu

Saat mengajar secara freelance, biasanya kita dibayar sesuai jumlah jam mengajar dan jumlah siswa. Bayarannya bervariasi, tapi bisa lebih besar dari gaji guru sekolah per hari. Kalau kelasnya ramai dan sering, pemasukan bisa banyak. Kalau sepi, bisa sedikit.

Untuk memastikan pemasukan yang lebih stabil, bergabung dengan agensi atau lembaga les akan sangat membantu. Kita bisa mendapatkan murid secara lebih rutin dibanding menawarkan jasa secara mandiri (kecuali kalau jasa kita sudah banyak dikenal).

2. Apa gajinya cukup?

Jawabannya: tergantung.

Untuk saya yang tinggal dengan kedua orang tua yang bekerja, pendapatan dari mengajar freelance online lebih dari cukup. Untuk kamu yang tinggal sendiri atau memiliki tanggungan lain mungkin akan berbeda ceritanya.

Kalau khawatir tidak cukup, kamu bisa mencoba mengajar di beberapa tempat sekaligus. Saya melakukan hal ini. Alhamdulillah, di bulan-bulan yang ramai, pendapatan saya bisa setara (atau bahkan lebih) dengan guru tetap di sekolah, tentunya dengan jam kerja yang lebih sedikit.

3. Jam kerja lebih fleksibel

Aspek ini bisa menjadi kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, kita bisa mengatur dan menyesuaikan jadwal sendiri. Selain itu, kita tidak perlu menghabiskan waktu di perjalanan jika mengajar online. Hal ini sangat menguntungkan apabila kita bekerja di tempat yang berbeda secara bersamaan.

Kekurangan dari jam kerja fleksibel adalah jam kerja yang mungkin tidak teratur. Ketika hal itu terjadi, mau tidak mau, gaya hidup kita akan berubah sesuai ritme kerja.

4. Beban kerja lebih ringan

Secara umum, biasanya beban kerja guru freelance lebih ringan dibanding guru di sekolah. Di beberapa agensi atau lembaga, guru atau tutor tidak perlu pusing dengan urusan merancang pembelajaran atau menyiapkan bahan ajar karena semuanya sudah disediakan. Tapi, ada juga tempat-tempat yang meminta guru untuk menyiapkannya sendiri.

Apapun kondisinya, akan sangat baik kalau kita tetap bisa menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa. Meskipun rancangan dan bahan ajar sudah disiapkan, terkadang kita perlu menambah atau mengganti beberapa hal.

5. Pengembangan kemampuan profesional jadi tanggung jawab diri sendiri

Saat menjadi guru freelance, kita harus mandiri dalam mengembangkan kemampuan profesional, terutama kalau agensi atau lembaga tidak menyediakan pelatihan untuk guru-gurunya. Hal ini cukup berbeda jika kita bekerja di sekolah, di mana biasanya akan ada pelatihan rutin untuk guru-guru terkait profesi atau pengetahuan.

6. Tidak ada jaminan atau keuntungan yang biasa ditawarkan pada pegawai tetap

Tunjangan BPJS, cuti berbayar, THR, dan bonus lainnya adalah beberapa contoh keuntungan yang mungkin tidak didapatkan guru freelance.

Meski begitu, ada juga beberapa lembaga yang kadang memberikan bonus untuk guru freelance-nya, misalnya dengan mengirimkan makanan atau bingkisan di momen tertentu.

---

Itu lah beberapa suka dan duka yang saya alami sebagai guru dan tutor freelance online. Setiap pekerjaan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tinggal kita yang menentukan mau menjalaninya atau tidak.

Kalau kamu bagaimana? Tertarik untuk menjadi guru atau tutor freelance online?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun