Teknologi dan internet memberikan sebuah pola baru kepada seluruh industri di era 4.0 terkini yang mewajibkan keterampilan menggunakan teknologi. Generasi Z disebut sebagai generasi yang tumbuh besar beriringan dengan teknologi dan internet atau digital natives sehingga berpengaruh memberikan sebuah tantangan atau peluang mulai dari pekerjaan, pendidikan, hingga interaksi. Dampak dari salah satu ketergantungan teknologi juga berisiko mempengaruhi perilaku penggunanya menjadi lebih menutup diri dari lingkungannya sekitarnya, dan kecanduan yang berdampak terhadap kesehatan mental bahkan keamanan data.
Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi bonus demografi atau peningkatan penduduk produktif dari tahun 2020 hingga tahun 2050 akan meningkat pesat, artinya ini akan berdampak baik pada kondisi ekonomi negara Indonesia kedepannya. Generasi Z akan menjadi generasi yang paling banyak menikmati peluang dari bonus demografi di era 4.0 dengan teknologi yang akan lebih banyak mendominasi. Diharapkan pemerintah turut serta memberdayakan Generasi Z khususnya dan kesempatan ini akan memberikan lapangan pekerjaan seperti dibidang digitalisasi atau bisnis startups yang berbasis inovasi dan teknologi.
Generasi Z, yang lahir di tengah pesatnya perkembangan teknologi, secara alami memiliki keterampilan teknologi yang kuat dan menghabiskan banyak waktu dalam interaksi dengan perangkat digital. Dampak dan peluang yang terkait dengan penggunaan teknologi pada Generasi Z dapat memengaruhi perkembangan mereka secara signifikan, baik dari segi positif maupun negatif.
Dampak positif yang dapat terlihat adalah kemampuan Generasi Z dalam memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan akses terhadap informasi dengan cepat dan mudah. Mereka dapat belajar secara mandiri, mengembangkan kreativitas, dan berkolaborasi dengan sesama melalui platform online.Â
Teknologi juga memberi mereka peluang untuk mengembangkan keterampilan digital yang diperlukan dalam dunia kerja yang semakin terhubung. Namun, ada juga dampak negatif yang perlu diperhatikan. Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan, isolasi sosial, dan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Generasi Z mungkin rentan terhadap paparan konten yang tidak sesuai usia atau negatif di media sosial, yang dapat memengaruhi persepsi mereka terhadap diri sendiri dan orang lain.
Penggunaan teknologi memiliki dampak yang signifikan pada perilaku Generasi Z. Mereka mungkin lebih cenderung untuk mengandalkan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari pendidikan hingga hiburan. Namun, penting untuk diingat bahwa teknologi juga bisa menjadi alat yang kuat untuk mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan, misalnya dengan menyediakan platform dukungan online atau aplikasi meditasi. Pemahaman yang mendalam tentang penggunaan teknologi oleh Generasi Z dapat membantu dalam merancang pendekatan yang lebih efektif dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengoptimalkan potensi positif teknologi sambil mengelola dampak negatifnya, sehingga Generasi Z dapat menjadi pengguna yang cerdas dan bertanggung jawab dalam era digital ini.
Menurut data statistik Kementerian Kominfo dalam laporan survei Status Literasi Digital di Indonesia 2022, mencatat pola perilaku digital masyarakat Indonesia, salah satunya terkait durasi penggunaan internet. Mayoritas responden Gen Z (35%) dan Gen Y (26%) menggunakan internet lebih dari 6 jam per hari. Sementara yang mengakses internet lebih dari 6 jam per hari di kelompok Gen X dan Boomers lebih sedikit, yakni hanya 19%.
Generasi Z (berusia kurang dari 22 tahun) dan generasi Y/milenial muda ataupun milenial dewasa cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dalam mengakses media sosial. Selain portal berita daring, media sosial menjadi salah satu wadah bagi generasi Y dan Z dalam mencari informasi. Setidaknya 42,9 persen generasi Z mengakses media sosial 2-5 kali dalam sehari. Bahkan, 32,1 persen mengakses media sosialnya setiap jam dalam sehari. Adapun 19,6 persen dari generasi Z mengakses media sosial sekali dalam sehari. Hanya 5,4 persen yang tidak melakukannya minimal sekali dalam sehari.
Â
1. Peluang bagi UKM: Kemitraan GoTo dan TikTok memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan UKM Indonesia. Dengan akses pasar yang lebih luas pada platform gabungan Tokopedia dan TikTok Shop, pelaku UMKM mempunyai peluang untuk berkembang dan bersaing di era ekonomi digital yang semakin maju
Â
2. Mitra Pengemudi: Mitra Pengemudi Gojek memiliki lebih banyak peluang penghasilan saat Anda mengirimkan lebih banyak pesanan. Vendor dan mitra bisnis di berbagai tingkat bisnis akan menerima manfaat dan peluang berbeda untuk mempromosikan inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara.
Â
3. Peluang bagi pengguna: GoTo semakin dekat dalam memberikan lebih banyak solusi dan kenyamanan bagi kehidupan sehari-hari pengguna
Â
4. Peluang bagi pengirim: GoTo terus meningkatkan layanan pembayaran dan keuangannya hingga menjangkau sekitar 140 juta orang. Layanan pengiriman cepat dan beragam layanan digital menjadikan e-commerce sebagai standar pengiriman di hari yang sama
Â
5. Peluang finansial: TikTok berinvestasi lebih dari $1,5 miliar, yang merupakan komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia6.
Â
6. Peluang Sinergi Bisnis: Layanan keuangan dan berlangganan yang disediakan oleh GoTo Gojek akan menghasilkan pendapatan dari Tokopedia sesuai dengan skala dan pertumbuhan bisnis
Â
Â
Dengan peluang bisnis baru yang diberikan oleh GoTo, pengusaha, mitra pengemudi, pengguna, dan pemodal memiliki peluang . menumbuhkan dan mempromosikan inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara.
Â
Teknologi dan Internet memberikan dampak yang sangat besar terhadap Generasi Z, yang lahir di dunia dengan perkembangan teknologi yang pesat. Gen Z memiliki keterampilan teknologi yang kuat dan menghabiskan banyak waktu berinteraksi dengan perangkat digital. Pemanfaatan teknologi  dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan Gen Z.
Meningkatkan skill kemampuan dalam digital, menggunakan teknologi untuk mengembangkan kreativitas adalah hal-hal yang dapat kita lakukan sebagai generasi Z.
Penulis :
Â
1. Salwa Salsabila (2202056058)
2. Uria Angkasa Berly (2202056070)
3. Muhammad Istigfar Noor Map’ind (2202056082)
4. Yusuf (2202056091)
5. Kiki Loria (2202056092)
6. Muhammad Akbar Rivandi (2202056104)
7. Muhammad Machrus Atiq Maulidi (2202056105)
8. Muhammad Divka Akmal Nugroho (2202056106)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H