Mohon tunggu...
noorkholis ridho
noorkholis ridho Mohon Tunggu... -

aku cinta negeri ini tapi aku benci sistem yang ada hanya ada satu kata "LAWAN"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tantangan Nasionalisme Indonesia

5 November 2010   07:02 Diperbarui: 24 Februari 2021   19:06 4852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kompas.com

Tantangan nasionalisme Indonesia pada saat ini adalah bagaimana masyarakat Indonesia mengalami proses globalisasi yang menjadikan masyarakat Indonesia lebih individualistik dan melupakan rasa nasionalisme yang telah ada. 

Hal ini juga dipengaruhi oleh pembangunan yang tidak merata antara pusat dan daerah sehingga menyebabkan nasionalisme yang dimiliki masyarakat Indonesia di daerah dan di kota sangat berbeda. 

Selain itu juga kesadaran masyarakat Indonesia akan nasionalisme yang mulai pudar seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi yang semakin pesat.

Cara mengatasi tantangan tersebut adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nasionalisme yang telah ada dalam diri masyarakat Indonesia. 

Dan juga membatasi masuknya globalisasi di dunia dengan hanya mengambil hal-hal yang positif dari globalisasi tersebut dan meninggalkan hal-hal yang negative yang ada daalam globalisasi tersebut yang mampu memudarkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia. 

Juga dengan melakukan pembangunan yang merata di setiap daerah di wilayah Indonesia sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial antara masyatakat kota dan masyarakat daerah.

Contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk untuk menunjukkan rasa nasionalisme adalah dengan terus merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan hal-hal yang mengingatkan masyarakat akan perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. 

Selain itu juga dengan mengadakan acara-acara kebudayaan dan kesenian asli Indonesia yang dimiliki masing-masing daerah sehingga rasa nasionalisme tersebut tetap terpelihara melalui kebudayaan dan kesenian. 

Hal lain juga yang dapat dilakukan untuk menunjukkan rasa nasionalisme adalah dengan membawa kebudayaan dan kesenian khas Indonesia dalam even-even Internasional.

Sehingga, menyebabkan masyarakat Indonesia bangga dengan negaranya dan juga semakin meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat tersebut.

Pendapat saya tentang pemberlakuan syari’at Islam di Indonesia adalah kurang sependapat. Hal ini dikarenakan pada awal pembentukan Negara Republik Indonesia telah disepakati bahwa landasan utama adalah pancasila dan UUD 1945. 

Oleh karena itu apapun hukum yang ada di Indonesia harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. karena perjuangan pahlawan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia tidak terhalang oleh perbedaan keyakinan antara pahlawan. 

Mereka semua hanya menginginkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia pada saat itu. . walaupun Indonesia merupakan Negara muslim terbesar namun, bukan berarti bahwa syari’at Islam harus ditegakkan. 

Namun saya lebih setuju dengan nilai-nilai yang ada dalam syari’at Islam tersebut di pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena nilai-nilai yang ada dalam syari’at tersebut berorientasi kepada kebaikan dan ini tentu akan menjadi salah satu cara mencegah pelanggaran hukum yang mungkin akan dilakukan masyarakat. 

Karena pada hakekatnya semua hokum yang ada di muka bumi ini baik syari’at Islam maupun hukum-hukum lainnya semua bersifat kebaikan dan penjeraan terhadap orang yang melakukan kesalahan. Hanya keyakinan saja yang membedakan proses pelaksanaan hukuman tersebut.

Fokus dari humanisme eropa dan humanisme Timur adalah bagaimana masyarakat di eropa dan Timur memandang hubungan dalam bermasyarakat dengan lebih realis. Dimana masyarakat di eropa mulai hidup dengan perilaku ytang individual. 

Masyarakat di eropa lebih mementingkan dirinya sendiri daripada mementingkan orang lain. Mereka sangat berpikiran realis dengan sesuatu hal yang memang sesuai fakta dan kenyataan. 

Selain itu juga humanisme di eropa dan timur yang sedang berkembang adalah perilaku serta sikap mereka yang berbeda dan bertentangan dalam hal-hal tertentu. 

Masyarakat di eropa lebih hidup dengan mengagung agungkan kebebasan sedangkan di Timur masyarakat berpedoman pada tatakrama dan norma yang telah ada.

Aspek-aspek yang saling berkaitan dari keduanya tentu ada tapi hanya sedikit saja. Hal ini karena perbedaan pola piker serta sikap antara masyarakat di Eropa dan masyarakat di Timur yang menyebabkan perbedaan pola piker dalam memaknai suatu hal.

Humanisme Eropa dan timur mempengaruhi perumusan pancasila adalah pemimpin-pemimpin yang ada di Indonesia pada saat menyusun rumusan pancasila memiliki sebuah konsep pancasila yang berasal dari eropa dan timur. 

Hal ini dikarenakan banyak pahlawan-pahlawan yang belajar di luar negeri maupun dalam proses pengasingan sehingga lambat laun pola pikir mereka akan terpengaruh oleh kehidupan yang telah mereka jalani selama di luar. 

Sehingga ketika merumuskan nilai-nilai pancasila banyak pemikiran-pemikiran yang diambil dari barat maupun timur namun berbeda dalam konteks pengaplikasikannya.

Nilai-nilai humanisme eropa dan timur terhadap pandangan mengenai toleransi dan kemanusiaan di Indonesia tentu ada. Hal ini sangat nampak ketika barat dengan globalisasinya mengalami perkembangan yang pesat di berbagai Negara dan dijadika sebagai sebuah konsep terbaru. 

Hal ini menyebabkan masyarakat di Indonesia akibat dari proses globalisasi mengalami penurunan dalam bertoleransi sesamanya. Karena kecenderungan barat yang individual serta mengagungkan kebebasan. 

Menyebabkan masyarakat di Indonesia sedikit demi sedikit terpengaruh. Dalam hal kemanusiaan masyarakat di barat dan timur sangat diperhatikan. 

Hal ini dikarenakankebebasan yang diagung-agungkan tersebut berorientasi pada kebebasan berpendapat yang merupakan hak asasi manusia. 

Dan saat ini hal tersebut mulai diterapkan di Indonesia sebagai proses demokrasi dimana seseorang dapat berpendapat dengan bebas tanpa takut terhadap ancaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun