Mau hal sepele apalagi besar, mempunyai masalah dengan tetangga wajib kita hindari. Selain membuat hidup kita tidak nyaman, punya masalah dengan tetangga membuat kita kesulitan terutama saat kita butuh bantuan.
Tidak mungkin, kan saudara yang tinggalnya jauh dari kita yang menolong kalau bukan tetangga dekat . Dan yang lebih dari itu, semua ketidak baikan kita bisa membuat dosa.
Setelah maaf-maafan sekarang kosong-kosong. Hatiku menjadi bersih, demikian juga dengan hatimu.
Kemudian score kosong-kosong ini akankah akan terus kosong-kosong atau akan terisi sebuah angka yang lebih besar? Jangan lah, biarkan tetap kosong-kosong saja karena ada banyak manfaat hidup rukun dengan tetangga.
Mulai dari jauhnya konflik, lingkungan terasa lebih nyaman dan aman, serta kehidupan terasa lebih nyaman, harmonis, saling menjaga dan saling menolong.
Dan terlebih lagi, denan rukun bersama tetangga, kita seakan punya keluarga baru yang bisa diajak berdiskusi, berbagi keluh kesah terutama bagi yang hidup di perantauan.
Agar kebersamaan kita bersama para tetangga dengan perbedaan latar belakang, suku, budaya, dan karakter, serta ekonomi dalam bertetangga tidak menimbulkan benturan, kita perlu tahu tips-tipsnya.
Berbicara tentang ini, sebenarnya Islam sudah memberikan sejumlah adab bertetangga secara baik.
Sebagaimana disebutkan Imam Al-Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Dîn dalam Majmû'ah Rasâil al-Imam al-Ghazâli (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 444), sebagai berikut:
"Adab bertetangga, yakni mendahului berucap salam, tidak lama-lama berbicara, tidak banyak bertanya, menjenguk yang sakit, berbela sungkawa kepada yang tertimpa musibah.”
Adab tersebut mudah dilakukan dan sangat relevant diterapkan sampai kapanpun.
- Mendahului berucap salam
Bagi seorang muslim sunah hukumnya mengucapkan salam ketika bertemu dengan muslim lainnya. Selain sebagai penghormtan atau sapaan, ucapan salam juga merupakan sebuah doa.