Sekarang waktu menunjukkan pukul 7 pagi dan Bianca masih belum menemukan batang hidung pacarnya. Bianca mencari ke seluruh ruangan tapi memang benar bahwa pacarnya belum pulang dari rapat yakuzanya. Alhasil ia memutuskan untuk sarapan sendiri dengan memakan roti berselai coklat sambil mengunyah rotinya, tangannya tak tinggal diam. Ia membuka aplikasi LINE dan membuka chat.
[LINE}
Caa: dimana? Kok ga pulang-pulang sih : (
Caa: aku nungguin tau!!!
Caa: pokoknya kalau udh selesai cepet balas chatku! Kalau ga ntar aku ngambek.
Setelah mengirim chat itu Bianca pun membersihkan sisa remah-remah roti yang ia bikin tadi. Kegiatan hari ini Bianca adalah ia akan pergi berbelanja mengingat isi kulkas sudah sisa dua telur.
-Di dalam kamar
"Aku pakai baju apa ya?" ucapku yang bingung hendak memakai pakaian apa dan berakhir aku memutuskan untuk memakai hoodie Favian. Aku pun membuka isi lemari yg berisi pakaian Ian dan memilih hoodie berwarna hitamnya. Setelah selesai memakai hoodie, Bianca beralih ke cermin. Seperti dilakukan wanita pada umumnya, Bianca membubuhkan beberapa skincare ke mukanya dan saat itu juga lah Bianca tiba-tiba memikirkan pertemuan pertama kalinya.
-Flashback on
Pagi ini Favian telah bersiap mendatangi Bianca di kosnya, sesuai dengan alamat yang pacarnya berikan untuk kiriman paketan. Kali ini ia sendiri yang akan menjadi paketnya. Favian sebelumnya hanya berkata bahwa akan ada kiriman paket, tapi ia tidak berkata bahwa yang datang adalah dirinya.
Setelah sampai di depan rumah bertuliskan Ryska Homestay, Favian langsung sedikit berteriak layaknya abang kurir "Pakeeet."