Dengan santun pengamen itu berkata," Terima kasih atas kesempatannya untuk menyanyi, maaf hanya dengan menyanyai, semoga bisa menghibur perjalanan saudara-saudara, hati-hati dengan barang bawaan. Jangan ada yang tertinggal (mengingatkan kita semua) dan hati-hati di jalan karena keluarga menanti di rumah, silakan mengisi seikhlasnya semoga bertambah rejeki dengan berbagi."
Pas banget aku menuju turun, kucemplungin selembar uang kertas. Ternyata banyak juga yang mengisi, wah penumpang yang aku kira tidur ternyata mereka sebenarnya menikmati lagu sang pengamen.
"Semoga banyak rejekinya yo Mas Pengamen, lebih baik jadi pengamen dari pada jadi pemeras apalagi jadi Gayus eh koruptor," doaku terselip.
Senja saat hujan itu ada dua cinta aku tebarkan berbagi sedikit yang aku punya. Senja hujan selalu ada cerita dalam perjalanan dari kantor ke rumah.
My diary about real story, last year 14042011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H