MENGGENDONG DAN MEMELUK BAYI ATAU ANAK KITA
Saya pernah membaca dengan menggendong bayi makan akan berdampak positif bagi kejiwaan bayi kita, setelah 9 bulan kita bawa kemana-mana ikut dan merasa diayun-ayun, menggedong akan mengingatkan memory mereka saat berada di perut kita, apalagi bila kita menggoyang dengan halus mereka terasa kembali seperti kehangatan didalam perut ibunya dengan timang-timangan.
Teori orang kuno yang mengatakan bayi yang sering digendong akan menjadi manja, saat ini kurangdibenarkan, karena dengan menggendong akan menjadikan perkembangan kejiwaan bayi akan tenang dibandingkan dengan bayi yang hanya didiamkan saja saat menangis.
Mereka dapat mendengar detak jantung ibunya, jika detak jantung kita tenag maka bayi kan merasa nyaman tetapi sebaliknya jika kita sendiri sedang gelisah maka akan membawa pengaruh bayiyang kita gendong juga gelisah.
Demikian dengan memeluk anak, memeluk merupakan ungkapan kasih sayang kita terhadap mereka, usahakan dalam sehari kita memeluk mereka dengan erat dan cinta lebih dari 3 kali, saat mereka bangun tidur, saat bercanda dan saat mereka kembali tidur. Apalagi jika anak merasa sedang ada masalah memeluk akan menenangkan dan menyamankan mereka, anak-anak yang mendapat perlakuan pelukan kasih sayang pernah diteliti tingkat IQ (Intelegensia Quatation) lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang, demikian juga untuk EQ (Emosi Quatation) lebih terkontrol (jarang jadi anak yang pemarah, tatrum, ngamukan) karena meeka akan belajar dari perilaku kita.
Bill and Martha Sears menyatakan bahwa kegiatan menggendong dapat menstimulasi sistem vestibular bayi., bagian dalam telinga yang bekerja sebagai sensor keseimbangan tubuh. Stimulasi ini membantu bayi bernapas dan tumbuh dengan lebih baik, dan meningkatkan kemampuan motorik” (Sears and Sears 2001). Kondisi ini berlaku untuk bayi cukup bulan, maupun bayi prematur.
http://www.menyusui.net/info-asi/keuntungan-menggendong-bayi/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H