Inilah yang dimaksud jebakan kemajuan semu. Â Kesan dilahirkannya SDM yang siap kerja dan wirausaha di tengah dominasi kapitalisme global, Â sejatinya menunjukkan kegagalan pendidikan. Â Sebab, pendidikan hanya menjadi penggerak industrialisasi kapitalisme. Â Sungguh sangat disayangkan hal ini terjadi di negeri muslim terbesar seperti Indonesia.
Sejatinya, kaum muslim Indonesia memiliki 'izzah (kemuliaan). Â Mereka memiliki akidah dan hukum-hukum Islam yang mengatur seluruh kehidupan mereka, termasuk dalam menyelenggarakan pendidikan. Â Sistem pendidikan yang sahih seharusnya melahirkan manusia-manusia handal yang memimpin untuk kemajuan peradaban, bukan menjadi budak kapitalisme. Â
Inilah yang pernah dilakukan kaum muslim dahulu ketika mereka masih bernaung dalam sistem Kekhilafahan Islam selama lebih dari 1.300 tahun. Â Sistem pendidikan yang bersumber dari wahyu (ajaran Islam) mampu melahirkan SDM unggul. Â Terbukti dari peradaban yang dilahirkannya. Â Kemajuan dalam sains dan teknologi, budaya dan pemerintahan hingga Islam menjadi agama yang merahmati seluruh manusia pada saat itu. Â
Sayang sekali, kini umat kehilangan sistem Khilafah. Â Kehidupan kapitalis saat ini telah menyandera umat untuk kembali menerapkan sistem pendidikan yang sahih. Â Sungguh, rezim ini telah zalim. Â Maka wajarlah jika berbagai persoalan pendidikan terus saja bermunculan. Â Problem guru yang tak kunjung selesai. Â Belum lagi problem siswa yang terus mengelus dada. Â Sampai kapan umat dan insan pendidikan di Indonesia menyadari kekeliruannya. Dan berusaha menghendaki sistem pendidikan yang sahih. Â Di sinilah perjuangan itu harus selalu digelorakan. Â Dakwah Islam dan terus berdakwah. Semoga Allah segera menurunkan pertolongan-Nya. Â Aamiin. []
Bogor, 2 Mei 2019
Noor Afeefa (Pemerhati Kebijakan Pendidikan Dasar Menengah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H