Mohon tunggu...
Noor Afeefa
Noor Afeefa Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati Kebijakan Pendidikan

"Ketahuilah, sesungguhnya pintu terbesar manusia yang dimasuki oleh iblis adalah kebodohan” (al-Hafidz Imam Ibnul Jauzi al-Hanbali)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aroma Kapitalis Pendidikan Vokasi SMK

20 November 2018   04:00 Diperbarui: 20 November 2018   04:02 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Umat membutuhkan sistem pendidikan vokasi dalam bingkai Khilafah.  Sistem pendidikan Islam dalam Negara Khilafah bukan saja akan membekali siswanya dengan berbagai ketrampilan dan keahlian di berbagai bidang kehidupan masyarakat.  Namun, juga mampu berdikari menciptakan peluang usaha.  

Ini karena pendidikan dalam Islam didasarkan oleh akidah Islam.  Kurikulum dibuat untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang sahih.  Yaitu, lahirnya manusia berkepribadian Islam, menguasai tsaqofah Islam dan ilmu-ilmu kehidupan.  Kemanfaatannya bagi seluruh manusia, bukan korporasi (swasta, apalagi asing) yang cenderung menguasai hajat hidup manusia seluruhnya.

Di samping itu, Negara juga memperhatikan penggunaan teknologi yang tidak membunuh keberadaan tenaga kerja manusia.  Maka lulusan pendidikan vokasi akan tetap mendapatkan lapangan pekerjaan.

Walhasil, upaya pemerintah menuntaskan problem pengangguran di SMK akan tetap menjadi blunder bagi kehidupan masyarakat.  Sebab, sejatinya, masyarakat membutuhkan tenaga terampil dan ahli bagi keberlangsungan hidup masyarakat seluruhnya. Negara juga membutuhkan sistem Islam untuk mewujudkan pendidikan vokasi yang sahih. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun