Mohon tunggu...
Noor Adha Aprilea
Noor Adha Aprilea Mohon Tunggu... Lainnya - PLP Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Midwifery | Pranata Laboratorium Pendidikan di Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | Journal Editor

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ayun Bapukung : Sebuah Tradisi Budaya Mayarakat Banjar di Kalimantan Selatan

20 Desember 2024   15:04 Diperbarui: 20 Desember 2024   15:13 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengayunkan Bapukung membantu meringankan rasa frustrasi pengasuh dengan menenangkan bayi. Dalam suasana yang lebih tenang, risiko pengasuh melakukan tindakan berbahaya, seperti mengguncang bayi, dapat diminimalkan.

3. Pendidikan dan Kesadaran

Pentingnya edukasi mengenai perbedaan antara praktik yang aman seperti Ayun Bapukung dan bahaya SBS harus disosialisasikan kepada pengasuh. Integrasi pendidikan ini ke dalam tradisi budaya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengasuhan yang aman.

 

Pertimbangan Keamanan di Ayun Bapukung:

Meskipun Ayun Bapukung memiliki banyak manfaat, Ayun Bapukung harus dipraktekkan dengan mempertimbangkan beberapa aspek keselamatan:

1. Teknik yang tepat:

- Gerakan mengayun harus lembut dan terkendali.

- Balutan bayi tidak boleh sempit untuk menghindari bahaya sesak napas.

2. Posisi Bayi yang Benar:

- Bayi harus ditempatkan pada posisi yang hampir tegak untuk membantu proses pernapasan dan mencegah bahaya tersedak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun