Mohon tunggu...
Amel_
Amel_ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fitri amelia

Female

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cilukba!

10 Maret 2021   20:43 Diperbarui: 10 Maret 2021   21:38 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cilukba !

Kehilangan bukan hanya tentang pergi,bisa jadi ia mendekap saat jiwa utuh namun raganya tak seirama. 

Merindu bukan hanya soal kepergian,bisa jadi ia datang saat yang dirindu hadir namun tidak dalam keadaan yang sama.

Seandainya datang dan pergi semudah kata,niscaya luka tak kan pernah datang menyapa.Seandainya melupa semudah lupa,maka tak akan pernah ada air mata.

Semua hal di dunia bisa berubah,tak terkecuali kita.Jangan salahkan dunia karna tak lagi sama,karna ia pun terus menua.

Mungkin melangkah ke jalur baru itu sulit,namun tak lebih sulit dari bertahan di situasi sempit.

Kondisi terus memaksa kita untuk melangkah,namun perlu diingat bahwa tergesa gesa bisa saja merusak rencana.Saat kita harus mengambil keputusan,perlu diingat bahwa ia adalah penentu bagaimana kita kedepannya.

Terkadang kita memang harus keluar dari zona nyaman,agar sadar bahwa ada yang salah dengan diri kita.

Cara mudah untuk berubah itu sederhana,cukup memulai saat yang lain menunda,dan tetap melangkah saat yang lain mulai lelah.

Mereka yang dulu ada mungkin akan bertanya mengapa kita berubah.Wajar saja,itu hanya karna kita sudah tak sejalan dengan mereka.Kita seharusnya berani untuk melepas apa yang dianggap salah meskipun hati terus mengatakan "ia berharga".

Jika terus mengulur waktu untuk berubah,takutnya waktu kita juga tak terlalu lama.Jika menunggu dorongan orang lain untuk melangkah,apa jadinya bila ternyata untuk dirinya saja ia masih kurang bisa.

Seandainya kita gagal merubah sesuatu,cobalah periksa diri,kadang yang salah adalah cara pandang kita.Lucu rasanya bila ada orang yang ingin merubah dunia namun tidak berpikir untuk merubah dirinya sendiri.

Ingatlah,bahwa hidup adalah serangkaian gerak dan perubahan alami,bahkan dalam ilmu biologi pun bergerak adalah ciri makhluk hidup,dan fisika mengatakan bahwa gerak adalah perpindahan tempat,tidak dianggap hidup saat hanya berada di titik yang sama.Pertanyaannya,mau dianggap hidup atau puas dengan sebutan benda mati?

Harus diingat,kita memang tidak dituntut untuk selalu sempurna,namun berusaha menjadi lebih baik adalah keharusan.Masa lalu memanglah berlalu,namun sangat tidak seru bukan bila ia berlalu tanpa kesan?Pilihan ada di tangan setiap kita,menjadikannya uji coba untuk menghadapi yang akan datang setelahnya atau menganggapnya lembaran kusam yang perlahan terlupakan karna berdebu.

Ketika dada terasa sesak karna terus dipenuhi oleh sendu dan pilu,ingatlah bahwa segenggam garam akan sangat terasa saat dimasukkan ke dalam segelas air,dan akan sangat berbeda ceritanya jika dimasukkan ke sebuah danau.Intinya apa wadah yang kita punya?

Ketika telah sampai ke titik ini,dan pilihan-pilihan sebelumnya adalah pilihan yang tepat,cobalah melihat sekeliling.Ternyata banyak yang berada di bawah langit yang sama dengan kita,mungkin ceritanya tidak sama persis,tapi ketahuilah,benang merahnya selalu sama.Ketika kita paham sulitnya untuk berubah,kita akan mengerti bahwa menghakimi orang lain dengan satu sebutan selamanya adalah salah,karna manusia selalu berubah.Bila melihat seseorang berbuat salah hari kemarin,kau tidak berhak mengatakan dia adalah orang yang sama hari ini.

Jangan mengungkit kisah kelam seseorang,karna kita tak pernah tau betapa letihnya dia untuk bangkit.Tidak ada orang baik yang tidak punya masa lalu dan tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan,iya kan?

Sekarang,kau faham bukan bagaimana semua cerita diawali dengan kehilangan dan ditutup dengan senyuman?

Ayolah,dunia memang rumit,tapi bukankah terlalu dini untuk menyerah? Tuhan menghadirkan kita buka karna kegabutan,tapi ia punya misi mulia yang harus kita jalankan.Kau yakin ingin terlahir biasa,hidup biasa dan mati sebagai orang biasa?kawan,,hidup tak sebercanda itu :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun