Mohon tunggu...
noor johan
noor johan Mohon Tunggu... Jurnalis - Foto Pak Harto

pemerhati sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Digantikan Oleh Dua Orang Presiden

1 Mei 2024   10:30 Diperbarui: 1 Mei 2024   10:38 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin dia satu-satunya prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menyandang pangkat jenderal bintang tiga atau Letnan Jenderal yang menduduki empat jabatan.

Dia adalah Letnan Jenderal TNI (Purn) Sugiono,  dan empat jabatan itu adalah;    Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Pang KOSTRAD) 1997-1998, Wakil Kepala Staf  Angkatan Darat (WAKASAD) 1998-1999,  Kepala Staf Umum (KASUM) Tentara Nasional Indonesia 1999, Sekretaris Jenderal (SEKJEN) Departemen Pertahanan 1999-2001.

Anak angkat Pahlawan Revolusi Letnan Jenderal TNI (Anumerta) Suwondo Parman ini masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1968 dan dilantik sebagai Perwira TNI pada 1971.  

Sebelum pendidikan taruna disatukan dalam AKABRI, pendidikan taruna dilaksanakan oleh masing-masing matra yaitu Akademi Militer Nasional (AMN) untuk darat, AAL untuk laut, AAU untuk udara, dan Akpol untuk polisi.

Karena keadaan negara kacau-balau akibat pemberontakan G30S/PKI, tahun 1966 tidak ada penerimaan taruna  untuk seluruh matra. Baru tahun 1967 dibuka kembali dalam format AKABRI di mana seluruh taruna dari empat matra berlatih bersama-sama pada tahun pertama di Magelang, baru pada tahun kedua para taruna melanjutkan di matranya masing-masing.  

Dengan pola seperti ini maka yang terbentuk adalah esprit de corps Tentara Nasional Indonesia (ABRI waktu itu) bukan esprit de corps masing masing matra atau angkatan. Sayang pola pendidikan taruna seperti ini kini  sirna.

Sebagai prajurit infantri, Sugiono memduduki berbagai jabatan mulai dari Komanda Pleton, Komandan Kompi, Komandan Batalyon, serta Perwira Staf di lingkungan KOSTRAD.

Pada saat menyandang pangkat kolonel, Sugiono menjadi komandan brigade  paling prestisius di KOSTRAD yaitu Komandan Brigade Infantri Lintas Udara 17/Kujang I dan selanjutnya menjadi Ajudan Presiden.

Sebagai Panglima KOSTRAD, Letnan Jenderal TNI Sugiono sangat  berpeluang menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) jika saja pola rekruitmen mengikuti pola sebelumnya yaitu Panglima KOSTRAD Letnan Jenderal TNI Wiranto menjadi KSAD. Sayang pola rekruitmen  berubah, WAKASAD Subagio yang menjadi KSAD.

Adalah yang menggantikan Kolonel Sugiono sebagai Komandan Brigade Infantri Lintas Udara 17/Kijang I yaitu Kolonel Susilo Bambang Yudhoyono dan yang mengantikan Letnan Jenderal TNI Sugiono sebagai Panglima Kostrad adalah Letnan Jenderal TNI Prabowo Subianto.

Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto yang  menggantikan jabatan Sugiono, kemudian  keduanya  menjadi Presiden Indonesia. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun