"Lalu gue saranin buar COD, dia gak mau. (Kecurigaan kedua, ini sebelum dia ngasih tau klo dia org bandung)," lanjutnya.
Sejam berselang, Ade menginformasikan bahwa uangnya sudah ditransfer ke rekening Mandiri Reza. Tapi setelah dicek saldo, ternyata uang tersebut tidak masuk sama sekali ke dalam rekeningnya.
Sejam kemudian Ade ini ngasih kabar kalo dia udah trf ke rekening sy. Otomatis sy buka mutasi rekening di m-banking untuk liat mutasi dana. Betapa anehnya pas diliat, dana saya tidak nambah sama sekali. Tidak ada sepeserpun dana yg masuk!— areza malik madhavan (@agiligil) 14 Januari 2018
Nah, setelah Reza memberitahukan bahwa uang yang ditransfer belum masuk, Ade memintanya untuk mengaktifkan kode dana yang ada di bawah struk tersebut lewat mesin ATM, tapi dia menolak.
Dari situ, Reza bertambah curiga. "Sejak kapan mau terima duit-masuk kudu masukin kode dana dan kode amount?" Tulisnya.
Akhirnya, Reza memutuskan untuk mengabaikan si penipu dan mencari informasi di internet. Lalu dia mendapatkan fakta bahwa yang diklaim sebagai kode aktivasi itu adalah nomor e-cash dan jumlah uang yang diminta si penipu.
"Ternyata ini adalah modus yang digunain pelaku buat ngisi e-cash nya sendiri. Hamdalah sy masih eling.... ga kemakan rayuan maut pelaku!" Lanjutnya.
Perhatikan rincian struk di bawah ini:
KODE DANA: 80083183053138 > adalah nomor e-cash penipu
KODE AMOUNT RP: 4981273 > adalah jumlah uang yang akan berpindah dari rekening korban ke rekening e-cash penipu (sebesar Rp. 4.981.273)
Dan berdasarkan informasi yang dikumpulkan Reza, dia meyakini pelaku penipuan itu tidak menggunakan identitas aslinya, tapi menggunakan identitas orang lain yang kemungkinan pernah jadi korbannya. Artinya, nama Ade berikut nomor rekeningnya sebagaimana tertulis dalam struk itu hanya kamuflase si pelaku.
"Oke sekian cuitan saya. Semoga dr pengalaman sy ini dpt dijadikan contoh buat kalian semua yg mau jual beli online. Hati-hati jangan mudah terpengaruh dg kata-kata pelaku! #BeAwareBeSecure," pungkas Reza.